Dari berbagai hal yang terjadi dalam hidupnya, Marinka akhirnya lebih memilih untuk mendekatkan diri pada Tuhan, percaya Tuhan memiliki rencana di balik kepedihan hatinya saat itu.
"We have to believe kalau itu sudah ada rencana di balik itu, dan enggak tahu di otak gue udah gue tanemin sih sekarang ya, nomor satu yang harus lo sayang tetap adalah Tuhan," katanya.
Karena ia merasa sebagai manusia biasa yang tidak bisa melakukan apapun tanpa berkah dan campur tangan Tuhan dalam hidupnya.
Ketika putus pasti ada keinginan untuk cerita masalah pada orang lain, tapi Chef Marinka saat itu memutuskan untuk mengikuti pesan kakaknya.
"Gue inget kata-kata kakak gue yang bilang 'lu jangan nelepon orang, jangan nanya orang, jangan nanya pendapat mereka harus ngapain, just stay still, be still and let God work," kata Marinka.
Sulit tentu saja, tak semudah mengucapkannya, tapi akhirnya dia menuruti kata kakaknya dan hanya diam, menangis, berdoa.
Bagi Chef Marinka Daniel adalah jawaban dari doa-doanya.
Ketika dia sedang terpuruk, tidak tahu harus berbuat apa, dan tidak menghubungi siapapun, tiba-tiba saja Daniel Mananta menghubunginya sekedar bertanya kabarnya.
Source | : | kompas |
Penulis | : | None |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar