"Liat lawan aja sik, gores dikit sama kaum mereka mah yang nangis darah ya elu,"
Demi mengganti kerugian pemilik motor mahal itu, pihak keluarga penabrak menawarkan ganti rugi berupa 1 unit rumah dan mobil.
Namun korban yang bernama Dimas Prasetyahani menolak tawaran tersebut.
Bukan karena merasa kurang, tapi karena Dimas lulus melihat nasib keluarga penabrak dirinya.
Diungkap Dimas jika ia tak tega ketika mengetahui bila si penabrak memiliki seorang ibu dan istri yang sedang hamil 6 bulan.
Rumah yang ditinggali milik ibunya dan ayahanda penabrak sudah meninggal, si penabrak satu-satunya tulang punggung keluarga namun mohon maaf pendapatan beliau dibawah umr.
Bukan tindakan terpuji apabila saya harus melanjutkan kasus ini hanya untuk memberikan efek jera kepada orang yang mencelakakan hidup saya.
Alloh swt sangat baik, saya masih diberi hidup setelah kejadian mengerikan kemarin hanya sedikit patah tulang yang insyaallah bisa pulih beberapa bulan kedepan.
Saya dan keluarga memilih memaafkan dan mengambil langkah mediasi dengan disaksikan ibu kasat lantas @rykerhima42 @satlantas_polresta_banyumas untuk menyelesaikan masalah ini.
Rumah dan unit yang ditawarkan kami tolak dan silahkan penabrak mengganti dengan nominal semampunya saja.
Insyaallah motor bisa diberesi dan rejeki masih bisa dicari namun apabila harus menyengsarakan satu keluarga dengan menahan tulang punggung keluarga dan menyengsarakan keluarga besarnya sepertinya bukan pilihan yang bijak.
Jadi dengan ini kami menyampaikan bahwa case lcgc vc cbr1000rrsp ditutup
Semoga kejadian yang kami alami bisa menjadi pembelajaran untuk teman-teman semua dalam berkendara dan menyikapi permasalahaan dijalan raya
Doakan tangan saya lekas pulih ya dan doakan pula semoga kehidupan si penabrak bisa membaik dan lebih baik lagi.
Source | : | Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar