GridPop.ID - Siapa yang kini tak kenal Soimah Pancawati?
Penyanyi yang ahli dalam bidang kesenian Jawa ini memang sudah menjadi bintang di belantika dunia hiburan Tanah Air.
Namun siapa sangka, ternyata Soimah tidak pernah memimpikan semua yang telah dicapainya kini.
Hal ini diungkapkan Soimah ketika menjadi bintang tamu di konten Beginu#3, Kompas.com, Senin (30/11/2020).
Dikatakan Soimah, kecintaannya terhadap seni membiarkan dirinya mengikuti arus hingga menjadi seperti sekarang.
Seperti ketika awal hijrahnya dari Pati, Jawa Tengah ke kota Yogyakarta. Semua berawal dari omongan sederhana tantenya, MM Ngatini yang kebetulan melihat foto Soimah sedang menari.
Ngatini adalah seorang guru di padepokan tari Bagong Kussudiardjo, Yogyakarta. Melihat bakat keponakannya itu, Ngatini langsung menawarkan membawa Soimah ke Yogyakarta untuk belajar lebih banyak seni tari.
Padahal saat itu Soimah sudah merasa nyaman dengan kehidupannya di Pati, berkesenian di sana meskipun dengan honor yang kecil.
"Enggak ada dorongan untuk pergi ke Yogya, aku tuh hidupku hampir enggak punya cita-cita," kata Soimah dikutip dari konten Beginu#3, Kompas.com, Senin (30/11/2020).
Begitupun ketika di Jogja, saat jurusan tari yang sudah diincarnya penuh, Soimah tak memaksakan masuk jurusan tari dan akhirnya mengambil jurusan karawitan di SMKI (Sekolah Menengah Kesenian Indonesia).
Dari situ dia banyak berkegiatan di bidang seni, bertemu banyak komunitas, sambil tetap belajar tari di padepokan Bagong Kusidihardjo.
Hanya saja saat itu, masih belum ada dalam pikirannya akan dibawa ke mana arah jalan hidupnya nanti.
"Sebenarnya di Yogya itupun aku masih berpikiran 'aku masih enjoy dalam berkesenian' jadi apa yang aku lakukan, aku enjoy, jadi aku itu enggak punya ke depannya aku mau jadi apa, aku itu enggak tahu," ujar seniman yang kini berusia 40 tahun tersebut.
Demikian halnya saat Soimah memutuskan mengadu nasib di Jakarta. Tidak ada perasaan, cita-cita atau keinginan berlebih untuk mencoba panggung yang lebih besar atau keinginan lainnya.
"Ngalir kabeh uripku (mengalir semua hidupku). Aku enggak punya cita-cita, enggak kemrungsung (terburu-buru), pokoke sing penting," ucapnya terhenti dan berpikir.
Kemudian Soimah berkata, "Enggak ngerti aku, otakku neng endi yo ra paham", (otakku di mana juga nggak paham).
Namun satu yang pasti, Soimah mengatakan apa yang awal membawanya ke Jakarta adalah karena artikel Harian Kompas. Artikel itu berjudul "Sihir Soimah" yang membahas tentangnya hingga membuat dia banyak dipanggil stasiun televisi di Jakarta.
"Berita inilah yang membuat saya akhirnya di-calling TV-TV di Jakarta," kata Soimah sambil menunjukkan artikel koran tentang dirinya yang sudah dibingkai rapi.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah sampai di Kompas.com dengan judul, Sukses di Jakarta, Soimah: Hidupku Hampir Enggak Punya Cita-cita
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar