GridPop.ID - Virus corona atau covid-19 sampai saat ini masih menjadi fokus utama masyarakat.
Sebab, sampai virus baru ini masih terus berkeliaran dan menjangkiti banyak orang di Indonesia.
Tanpa pandang bulu, wabah penyakit yang diduga berasal dari Wuhan, China ini menyerang semua kalangan baik warga biasa, pejabat hingga para selebriti.
Seperti penyanyi dangdut Dewi Perssik yang baru-baru ini mengabarkan bahwa dirinya telah sembuh usai berjuang melawan covid-19 secara diam-diam.
Dewi Perssik bahwa menggemparkan masyarakat lantaran ia mengalami gelaja aneh yang selama ini jarang diketahui.
Melalui unggahan di akun Instagramnya, mantan istri Saipul Jamil itu membagikan kisahnya saat mengalami ruam merah yang menyebar di sekujur tubuhnya.
Kejadian tak biasa itupun memancing tanda tanya besar di benak publik.
Demi menjawab segudang pertanyaan tersebut, para ahli pun akhirnya angkat bicara seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (25/12/2020).
Menurut Ahli Patologi Klinis sekaligus Wakil Direktur RS UNS Tonang Dwi Ardyanto, ruam kulit memang dapat dialami pasien dengan Covid-19.
Namun, tidak semua pasien yang terinfeksi virus corona akan mengalami gejala tersebut.
"Jarang. Bisa terjadi (ruam kulit), tapi jarang," kata Tonang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/12/2020).
Klasifikasi Gejala Klinis pada Kulit
Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Ismiralda Oke Putranti, menjelaskan ruam yang dialami pasien Covid-19 mirip dengan ruam-ruam lainnya.
"Tapi secara umum dari pemantauan di seluruh dunia, gejala klinis di kulit dikelompokkan dalam enam besar," ujar Oke saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/12/2020).
Enam gejala klinis tersebut adalah:
Oke menambahkan, biasanya sebelum muncul ruam, sering kali didahului beberapa gejala lain, seperti demam, batuk atau pilek, bahkan anosmia (kehilangan penciuman dan perasa).
Dia mengatakan seseorang harus waspada jika mengalami ruam dengan didahului gejala-gejala tersebut.
Terlebih, jika tinggal atau berasal dari daerah yang tinggi prevalensi virus coronanya.
"Atau riwayat perjalanan dari sana (daerah tinggi prevalensi Covid-19) atau ada sanak saudara yang baru datang dari daerah zona merah," ujar dokter di RSUD Prof dr Margono Soekardjo tersebut.
Apa yang perlu diketahui dan dilakukan jika alami ruam?
Oke menyarankan jika seseorang mengalami ruam dapat segera ke dokter.
"Informasikan sedetail mungkin mengenai riwayat perkembangan penyakitnya, juga seandainya ada faktor risiko tertular seperti yang susah saya sampaikan tadi juga harus diceritakan" tuturnya.
Oke menegaskan, masyarakat tak perlu merasa takut, atau bahkan menutup-nutupi karena justru akan menyulitkan banyak orang.
"Baik keluarga yang berisiko tertular maupun tenaga kesehatan yang menangani," paparnya.
Oke menyampaikan, jika terindikasi Covid-19, akan dilakukan tes swab PCR untuk memastikan.
"Jika bukan ya kemungkinan akibat infeksi virus yang lain," kata dia.
Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ruam muncul akibat infeksi virus yang lain, lanjut Oke, seseorang tetap harus beristirahat dengan baik, makan yang bergizi, minum air yang cukup, serta jika diperlukan dapat mengonsumsi vitamin.
Menurut Oke, gejala ruam yang dialami pasien Covid-19, akan hilang sendiri jika telah sembuh dari infeksi.
"Infeksi akibat virus secara umum akan sembuh sendiri termasuk Covid-19. Tidak ada perawatan khusus kecuali bila ada luka terbuka," ungkap Oke.
"Cukup dengan tetap mejaga kebersihan kulit dan menggunakan pelembab," lanjutnya.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
Dialami Dewi Perssik, Apa yang Perlu Diketahui soal Ruam Kulit pada Pasien Covid-19?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia N |
Komentar