GridPop.ID - Aktivitas erupsi di Gunung Merapi masih terus terjadi.
Terhitung pada hari Kamis (7/1/2021) kemarin, guguran awan panas kembali terjadi di Gunung Merapi pada pukul 12.50 WIB.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com (7/1/2021), aktivitas erupsi ini dibagikan lewat akun resmi Twitter Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Dari unggahan tersebut, diketahui awan panas tercatat di seisomogram dengan amplitudo maksimal 21 mm.
Awanpanas guguran terjadi di Gunung Merapi tanggal 7 Januari 2021 pukul 12.50 WIB. Awanpanas tercatat di seismogram dgn amplitudo 21 mm dan durasi 139 detik. Tinggi kolom teramati 200 m di atas puncak, jarak luncur sekitar ±300 m ke arah hulu Kali Krasak.#MerapiSiaga pic.twitter.com/jE4xmQkGmq
— BPPTKG (@BPPTKG) January 7, 2021
Aktitas berupa guguran awan panas ini menjadi salah satu parameter aktivitas gunung api.
"Iya, awan panas itu merupakan aktivitas dari gunung itu, dalam arti seismik juga merupakan parameter dari aktivitas gunung api tersebut," ujar Hanik saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/1/2021).
Diketahui hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di status Siaga atau Level III.
Pada 4 Januari 2021, Merapi meluncurkan lava pijar.
Kemudian, pada Kamis, (7/1/2021) pada pukul 08.02 WIB juga terjadi awan panas guguran dengan amplitudo maks 28 mm dan durasi 154 detik.
Masyarakat diimbau untuk tetap memperbarui informasi resmi dari media sosial BPPTKG, dan mematuhi arahan dari pemerintah terkait mitigasi bencana.
Terkait dengan erupsi Gunung Merapi, paranormal kejawen Mbak You pun mengutarakan
Lewat tayangan di kanal YouTubenya (6/1/2021), Mbak You mengungkapkan warga di sekitar Gunung Merapi mempunyai kepercayaan tersendiri tentang letusan Merapi.
Sehingga apabila belum ada tanda-tanda tersebut, masyarakat setempat tidak akan turun dari tempat tinggal mereka di sekitar lereng Gunung Merapi.
"Tapi kalau saya bilang Gunung Merapi akan meletus dan berbahaya bagi warga sekitar, tapi warga sekitar kan punya kepercayaan sendiri," ujar Mbak You.
"Punya pegangan sendiri bahwa sebelum wedus gembel itu keluar, seperti pertanda-pertanda alam yang mereka sudah terbiasa dengan kondisi itu, maka tidak akan keluar dari zona merapi," sambungnya.
Berulang kali Mbak You selalu menekankan kata-kata kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar Gunung Merapi.
"Itu sudah merupakan suatu kepercayaan sendiri yang mereka pegang dari turun temurun. Jadi kita tidak bisa bilang gampang saat kita punya prediksi, pandangan tapi mereka punya penilaian sendiri, punya kepercayaan sendiri," ungkap Mbak You.
"Walaupun ada BMKG atau larangan-larangan belum tentu bikin warga akan pergi dari zona Gunung Merapi. Karena mereka memiliki kepercayaan tersebut dan mereka akan turun gunung atau tidak, mereka lebih tau dengan kepercayaan itu," lanjutnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar