GridPop.ID - Kabar mengejutkan perihal tewasnya seorang pramugari asal Filipina membuat publik gempar.
Bukan tanpa alasan, Christine Angelica Dacera atau Christine Dacera (23) seorang pramugari asal Filipina ditemukan sudah tak bernyawa di sebuah hotel.
Peristiwa tersebut lantas membuat pihak keluarga sangat terpukul.
Christine ditemukan di dalam sebuah bak mandi sebuah kamar di Garden City Grand Hotel, Makati, Filipina dan sudah dalam kondisi yang membiru.
Kejadian tersebut diketahui terjadi pada saat Tahun Baru 2021.
Usai dilakukan autopsi, teridentifikasi jika Christine meninggal lantaran terjadi penggelembungan pada pembuluh darah aorta (aneurisma aorta), yang membantah klaim dirinya dirudapaksa 11 orang pria.
Namun ibu Christine, Sharon Dacera, tidak terima dengan hasil autopsi itu dan yakin anaknya adalah korban pemerkosaan.
"Bagi saya, putri saya dirudapaksa," kata Sharon dalam wawancara televisi di program berita Headstart.
"Jika Anda melihat jasad Christine, jika Anda ibunya, Anda pasti akan merasakan sakit yang diderita Christine akibat perbuatan mereka, tetapi putri saya tidak bisa bicara lagi karena dia meninggal."
"Ada luka robek di anak saya, memar, kok tidak tertulis (di autopsi)? Saya tidak bisa menerima autopsi yang mereka lakukan," ujarnya dikutip dari news.com.au, Rabu (13/1/2021).
Dilansir 7news pada Jumat (15/1/2021), berikut adalah kronologi tewasnya Christine Dacera.
31 Desember 2020
Christine Dacera adalah pramugari di PAL Express atau Philippine Airlines. Ia berpesta dengan 11 pria teman kerjanya di City Garden Hotel di Makati, untuk merayakan Tahun Baru.
Kantor Kejaksaan Kota Makati mengungkap identitas rekan-rekan kerja Christine Dacera tersebut.
Ada 5 pria yang disebut menyewa kamar hotel yaitu Rommel Galido, Rey Ingles, Louie de Lima, John Paul de la Serna, dan Clark Rapinan.
John Paul de la Serna check in pertama jam 11 siang, diikuti Christine Dacera siang harinya, dan disusul teman-teman lainnya.
Baca Juga: Baca Juga: Lebarkan Sayap Jadi Anggota DPR, Sosok Ini Tiba-tiba Bongkar Sifat Asli Dessy Ratnasari yang Jarang Diketahui Publik: Aku Sudah Tahu...
Rommel Galido juga mengundang Gregorio de Guzman, Valentine Rosales, Mark Anthony Rosales, Jammyr Cunanan, dan Eduard Madrid.
Ada pula John Paul Halili yang kabarnya adalah manajer hotel, bergabung dengan mereka malam itu.
1 Januari 2021
Ibu Dacera, Sharon, mengatakan anaknya sempat menelepon tengah malam untuk mengabarkan kalau dia sedang merayakan Tahun Baru di hotel Makati.
Kemudian rekaman CCTV menunjukkan Dacera mencium sebentar seorang pria bertopi sebelum masuk kamar pukul 2.52 dini hari. Pria itu diidentifikasi sebagai Valentine Rosales.
Jam 3.22 pagi, Dacera masih terlihat ngobrol dengan pria lain di kamar yang berdekatan di sisi kanan lorong, saat dua pria lain berjalan melewati mereka.
Pukul 4.13 subuh, Dacera tampak digendong John Paul de la Serna ke kamar pertama.
Valentine Rosales dan John Paul de la Serna sama-sama mengidentifikasi mereka gay, dan mengaku Dacera adalah teman yang tidak akan mereka sakiti.
John Paul de la Serna serta Clark Rapinan lalu menuturkan di wawancara dengan ANC, mereka memindahkan Dacera dari kamar 2207 karena muntah-muntah di pagi hari.
Rosales dan Rommel Galido berujar, Dacera pasti akan memberitahu mereka jika dia diperkosa.
Galido melanjutkan, sekitar jam 10 siang dia melihat Dacera di bak mandi dan mengira dia sedang tidur.
Siang harinya setelah mengecek kembali dan menyadari tubuh Dacera membiru dan tampak tidak bernapas, dia bergegas meminta bantuan ke de Guzman dan de la Serna.
Gregorio de Guzman dan John Paul de la Serna lalu meminta bantuan manajemen hotel, dan coba melakukan resusitasi tapi tidak membuahkan hasil.
Pihak hotel kemudian menyarankan mereka membawa Christine Dacera ke Makati Medical Center, tetapi dia dinyatakan meninggal saat tiba di sana.
Rumah sakit melaporkan kematian itu ke polisi Makati, sedangkan pria lainnya dari kamar hotel yang berdekatan sudah pergi.
2 Januari
Autopsi dilakukan pada jasad Dacera di rumah duka kota Pasay pukul 9 pagi, dipimpin petugas medico-legal Mayor Polisi Michael Nick Sarmiento.
Laporan post-mortem oleh medico-legal menyatakan, Christine Dacera meninggal akibat aneurisma aorta sesuai yang dilaporkan sebelumnya.
Laporan juga menyebutkan ada memar di tangan kanan Dacera, paha kanan, lutut, pergelangan kaki, kaki kanan, serta abrasi linier di paha kanannya.
Jenazah Dacera sudah dibalsem sebelum diautopsi.
4 Januari
Kepolisian Nasional Filipina (PNP) mengirim pernyataan terpisah ke media tentang insiden tersebut.
Mereka mengatakan sudah menyelesaikan kasus Dacera, meski ada detail lain yang terlewat dan bertentangan.
Kepala PNP Jenderal Debold Sinas menyampaikan, mereka telah menangkap tiga tersangka yaitu John Paul de la Serna, Rommel Galido, dan John Paul Halili.
5 Januari
Kepala Polisi Kota Makati, Harold Depositar, dalam wawancara dengan program The Source di CNN Philippines, mengatakan jejak air mani tidak ditemukan di tubuh Dacera.
Itu sebelumnya tidak tercantum di laporan medico-legal.
Depositar menambahkan, tersangka kemungkinan menggunakan kekerasan.
Namun Gregorio de Guzman membantah dalam wawancara media, dengan mengeklaim dia gay dan tidak pernah berhubungan seks dengan wanita.
Pada hari itu juga Sinas memberi para tersangka waktu 72 jam atau mereka akan diburu polisi.
6 Januari
Kejaksaan Kota Makati memerintahkan pembebasan tiga tersangka yang ditahan, dengan alasan polisi perlu menyerahkan hasil analisis DNA, laporan toksikologi, dan pemeriksaan osteopath.
7 Januari
Jenazah Dacera diterbangkan ke kampung halamannya di General Santos City untuk pemakaman pribadi bersama keluarga dan teman.
Hari itu juga, de la Serna, Rapinan, Galido, dan Rosales menegaskan kembali mereka tidak bersalah dan Dacera meninggal karena sebab alami.
8 Januari
Kepala Kantor Kepolisian Daerah Ibu Kota Nasional (NCRPO) Vicente Danao Jr mengakui, ada kemungkinan besar sampel yang diambil dari Dacera terkontaminasi akibat pembalseman sebelum autopsi.
9 Januari
Orangtua Dacera menuntut hasil laporan medico-legal yang menurut mereka tidak akurat.
10 Januari
Dacera dimakamkan di Forest Lake Memorial park di Kota Jenderal Santos, lebih dari seminggu usai kematiannya.
Saat ini Biro Investigasi Nasional (NBI) sudah mengantongi identitas penghuni kamar 2207, tetapi Menteri Kehakiman Menardo Guevarra tidak akan mengungkapnya sampai mereka dipanggil pengadilan.
12 Januari
Ferdinand Lavind wakil direktur NBI mengungkapkan, selain kamar 2207 dan 2209, mereka juga memeriksa kamar 2009 terkait kematian Dacera.
Kemudian Gueverra menyampaikan, sekitar 100ml urine telah diekstraksi dari jasad Dacera yang selanjutnya akan diteliti.
Hasil pemeriksaan laboratorium bisa keluar dalam beberapa hari, tambahnya.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kronologi Lengkap Tewasnya Pramugari Filipina Christine Dacera, sang Ibu Percaya Anaknya Dirudapaksa
Source | : | Tribunwow.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar