Sayangnya, kehadiran sang penyanyi ternyata tak dikehendaki oleh sebagian Keluarga Cendana, khususnya Mamiek Soeharto dan Titiek Soeharto.
"'Pergi dari sini!', kata Mamiek Soeharto setengah membentak," tutur saksi mata yang dekat dengan Keluarga Cendana seperti dikutip dari Wiken.ID yang dilansir dari Grid.ID.
Ada pula yang beranggapan bahwa munculnya Mayang di Cendana saat Soeharto wafat dituding sebagai trik pelantun Harus Malam Ini itu untuk menjajaki kemungkinan masuk klan keluarga sang suami.
"Ini permainan Mayang. Tapi syukur, Ibu (Halimah-Red) tidak terpengaruh sama sekali dengan manuver-manuver murahan itu," kata seorang sumber yang tak ingin disebut namanya, dilansir dari GridPop.ID yang mengutip dari Kompas.com.
"Tujuannya jelas, ingin diakui. Tidak akan pernah terjadi itu.", kata sumber tersebut.
Sejak menikahi Mayangsari, Bambang Trihatmodjo pun dianggap tak seperti sosoknya yang dahulu.
"Saya sangat mengenal kedua sosok ini (Halimah-Bambang), mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Perhatian Mas Bambang terhadap keluarga, terutama anak-anaknya sangat luar biasa. Tapi, sekarang Mas Bambang gampang marah dan sering bengong," katanya.
Kontras dengan sederet pernyataan di atas, Halimah justru mendapatkan perlakuan istimewa dari Keluarga Cendana.
Source | : | Grid.ID,GridPop.ID |
Penulis | : | Septiana Hapsari |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar