Jangankan memiliki tanah, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja ia bersama suaminya mengandalkan bantuan dari pemerintah.
Nampak sebuah pamflet bantuan pangan non tunai (BPNT) dan Program Keuarga Harapan (PKH) yang tertempel di dinding depan rumahnya.
"Tidak punya tanah, ya hanya rumah ini. Saya dan suami sudah tidak kerja, dapat bantuan dari pemerintah," ujarnya.
Bersama sang suami, Parman (70) dirinya tidak bisa berjalan lantaran menderita sakit.
Hidup dengan serba keterbatasan, hal tersebut memaksanya harus tetap bertahan menjalaninya.
Meski ia memiliki 2 anak, namun keduanya telah hidup bersama keluarga baru dan ada juga yang telah menetap di luar kota.
"Ya seadanya bertahan, melihat tetangga pada jual tanah ya saya tidak bisa apa-apa, tidak punya lahan untuk dijual juga," ungkap sambil bersandar di pintu masuk.
Dilansir dari Kompas.com, memang ramai sebelumnya video yang memperlihatkan warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban secara berbondong-bondong membeli mobil baru.
Dalam video itu nampak truk towing tengah mengangkut 17 mobil yang juga dikawal pihak kepolisian.
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar