GridPop.ID - Pandemi virus corona atau covid-19 di Indonesia sampai saat ini belum juga berakhir.
Masyarakat pun masih terus dihimbau untuk melakukan protokol-protokol kesehatan.
Termasuk salah satunya pemakaian masker yang kini menjadi hal wajib di masyarakat.
Ya, masker kini menjadi barang wajib yang harus dimiliki dan dipakai kemanapun kita pergi.
Berbagai jenis masker pun diproduksi demi menunjang kenyamanan dan keamanan penggunanya.
Tak cuma masker, berbagai aksesoris model baru pun mulai bermunculan sejak merebaknya penggunaan masker akibat covid-19.
Salah satunya adalah strap masker atau kalung tali yang digunakan untuk menggantung masker sementara.
Meski merupakan barang baru, namun penggunaan strap masker ini dengan cepat merajalela di masyarakat.
Sangat mudah ditemui seseorang yang menggunakan masker dengan tambahan tali yang menggantung hingga kelehernya.
Apalagi setelah para selebritis dan publik figur turut menggunakan strap masker tersebut.
Pasalnya, strap atau kalung tali masker dianggap menjadi solusi menjaga higienitas masker yang sedang tidak dipakai contohnya saat makan.
Namun baru-baru ini mencuat kabar bahwa pemakaian strap masker justru berbahaya lantaran bisa menjadi sumber infeksi.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (25/2/2021)
Dilansir melalui Kompas.com, Wiku mengatakan pemakaian strap masker justru berpotensi mengurangi higientias masker.
"Pemakaian kalung pada tali masker sebenarnya berpeluang mengurangi higienitas karena masker pada bagian sisi dalam habis dipakai sudah terkontaminasi droplet saat berbicara atau batuk ataupun udara hasil olah napas yang kotor," kata Wiku.
Selain itu, menurut Wiku, strap masker juga bisa menjadi sumber infeksi bagi pengguna maupun orang-orang yang berada di sekitarnya.
Sebab, bukan tidak mungkin droplet dan aeorosol yang mengandung virus menempel pada strap masker dan menyebar ke lingkungan tersebut.
"Hal ini dapat menjadi sumber infeksi bagi orang sekitarnya maupun terpapar droplet dan aerosol dari lingkungan dan dapat terhirup dan menjadi sumber infeksi bagi pemakainya," terang Wiku.
Hal senada juga diutarakan oleh dokter umum yang juga kandidat PhD bidang Medical Science di Kobe University, Adam Prabata seperti dilansir melalui Grid.ID.
dr. Adam mengingatkan adanya risiko droplet yang menempel di area dalam masker saat masker dikalungkan.
Selain itu ada risiko masker menempel ke pakaian dan terjadi kontaminasi silang.
Ahli Mikrobiologi Klinis, Cahyarini Dwiatmo, SpMK(K) menyatakan, mengalungkan masker akan membuat bagian luar masker bersentuhan dengan pakaian kita.
Perlu kita ingat bahwa sisi luar masker adalah bagian paling kotor yang mungkin juga sudah terkontaminasi virus corona atau virus dan bakteri lainnya.
Bukan hanya itu, baju kita yang bersentuhan dengan masker juga bisa mengandung virus atau bakteri juga.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui cara menyimpan masker dengan aman dan tepat.
Alih-alih menggunakan strap, kata Wiku, langkah ideal yang dapat digunakan masyarakat saat hendak melepas masker sementara adalah dengan menyimpan masker ke tempat yang steril,
Masyarakat dapat menggunakan kantong berbahan kertas atau lainnya yang aman untuk penyimpanan masker.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar