GridPop.ID - Kerap tampil ceria di media sosial, rupanya Putri Delina menyimpan kesedihan di hatinya.
Dilansir dari TribunJatim.com, kepada Mbak You ia menceritakan seluruh isi hatinya.
Putri Sule tersebut sampai tak kuasa menahan tangis terlebih saat Mbak You menyinggung perihal mendiang ibunya, Lina Jubaedah.
Momen sedih itu terekam dalam kanal YouTube Netmediatama pada, Senin (19/4/2021).
Meski memiliki keluarga yang kaya raya, rupanya rasa sepi kerap menghinggapi Putri Delina.
Ia yang mengaku tak dekat dengan sang ayah makin merasa sedih pasca Rizky Febian memutuskan untuk hengkang dari kediaman Sule.
"Sedih, yang biasanya kumpul satu persatu jadi jauh, lepas."
"Dari dulu Putri ingin kumpul, benar-benar menikmati momen, tanpa konten atau apapun itu," ungkap Putri Delina.
Mengetahui respon Putri Delina yang nampak sedih, Mbak You lantas menyimpulkan bahwa lawan bicaranya tersebut hanya ingin mendapat perhatian lebih dari Sule.
"Pada dasarnya, Putri ingin mendapatkan perhatian yang lebih."
"Dia ingin Kang Sule merangkul lagi anak-anaknya."
"Dia kehilangan mamanya, jadi tidak ingin kehilangan ayah," imbuh Putri Delina.
Putri seolah memberi tanda bahwa kehidupannya yang kini bergelimang harta malah membuatnya merasa sepi.
Bahkan ia pun kerap merasa takut dan rapuh.
Saat orang yang ia rasa paling dapat memahaminya pergi untuk selamanya, mau tak mau Putri harus menerima ken yataan pahit tersebut.
"Iya. Saat ini masih merasa panik. Masih ngerasa takut aja. Cuma gimana lagi, harus dijalanin," tutur Putri Delina.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, mendiang Lina Jubaedah tutup usia pada (4/1/2020).
Sempat terjadi polemik penyebab kematian mantan istri Sule tersebut.
Sampai Rizky Febian melaporkan meninggalnya Lina Jubaedah lantaran ia merasa ada yang tak wajar.
Pihak Polrestabes Bandung pun menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan otopsi.
Hingga akhirnya pihak kepolisian mengumumkan bahwa meninggalnya Lina Jubaedah disebabkan karena sakit.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunjatim.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar