Masih menurut Matroji, saat itu istrinya tengah memutar YouTube dan melihat berita Nanggala 402.
Mengetahui kapal itu yang biasa diawaki oleh Faqihudin, meledaklah tangis keluarga ini.
“Begitu tahu Nanggala 402, la itu kan kapal anak saya. Hari Rabu dan Kamis kemarin saya tidak bisa diajak ngomong (karena sedih),” ujarnya.
Kini Matroji lebih bisa menguasai emosinya dan berupaya mendoakan yang terbaik buat Faqihudin.
Bahkan, kepada Kepala Desa Pulotondo, Mawardi, ayah dua anak ini meminta Faqihudin didoakan di setiap musala atau masjid.
“Saya mohon diumumkan di musala atau masjid, supaya mendoakan anak saya agar bisa cepat ditemukan,” ucap Matroji, Sabtu (24/4/2021) saat ditemui di rumahnya.
Ia mengaku memasrahkan semua kepada Allah yang mengendalikan alam.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jatim |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar