GridPop.ID - Nagita Slavina hamil bertepatan di bulan Ramadhan.
Setelah sempat keguguran di tahun 2020, akhirnya Nagita Slavina hamil anak kedua.
Namun, Nagita Slavina harus tetap memperhatikan kesehatan kandungannya karena tengah hamil di bulan puasa.
Selama kehamilan sehat, sah-sah saja bagi ibu hamil, termasuk Nagita Slavina untuk tetap menjalankan ibadah puasa.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah menjaga asupan yang dikonsumsi memenuhi kebutuhan nutrisi sehat ibu dan janin.
Melansir dari Kompas.com, berikut ini makanan yang sebaiknya dikonsumsi ibu hamil selama berpuasa.
1. Pilih makanan yang melepaskan energi secara perlahan.
Karbohidrat kompleks, seperti gandum, beras merah dan cokelat, lalu makanan tinggi serat seperti kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan, dapat membantu tubuh terasa berenergi sepanjang berpuasa.
Selain itu, jenis makanan ini juga akan membantu ibu dari risiko sembelit—kondisi yang kerap dialami oleh ibu hamil.
2. Pastikan ibu hamil mendapatkan banyak protein dari kacang-kacangan, daging, ikan, dan telur yang dimasak matang, saat sahur maupun berbuka.
Nutrisi ini akan membantu bayi tumbuh dengan baik walau ibu berpuasa.
3. Cobalah untuk minum sekitar 1,5 -2 liter air antara waktu berbuka hingga sahur.
Ibu hamil juga bisa mendapatkan cairan dengan mengonsumsi sayuran dan buah kaya air.
Tak hanya menjaga asupan makanan, ibu hamil juga harus memperhatikan makanan apa saja yang masuk dalam perutnya.
Melansir dari Nakita.ID, berikut ini beberapa makanan yang dilarang dikonsumsi ibu hamil.
Jeroan
Ada baiknya berhenti mengonsumsi makanan satu ini terlebih dahulu ketika hamil.
Pasalnya, jeroan mengandung vitamin A yang ternyata tidak boleh terlalu banyak dikonsumsi selama kehamilan.
Sebab, hal tersebut dapat menyebabkan keracunan vitamin A. Selain itu, kadar tembaga yang sangat tinggi bisa menyebabkan cacat lahir dan keracunan hati.
Ikan mentah
Bukan tanpa alasan ikan mentah dilarang untuk dikonsumsi ibu hamil, sebab ikan yang tidak dimasak secara sempurna dapat menyebabkan beberapa infeksi virus, bakteri, atau parasit seperti norovirus, vibrio, salmonela, dan listeria.
Beberapa infeksi tersebut dapat membuat ibu hamil mengalami dehidrasi dan lemah.
Susu yang tidak dipasteurisasi
Melansir dari American Pregnancy, susu yang tidak dipasteurisasi disebut-sebut mengandung bakteri listeria.
Listeria ini ternyata dapat ditularkan kepada bayi yang belum lahir melalui plasenta, bahkan jika ibu tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit.
Ini dapat menyebabkan persalinan prematur, keguguran, lahir mati, dan masalah kesehatan serius lainnya. Maka dari itu, Moms wajib membaca label terlebih dahulu sebelum mengonsumsi susu.
Kafein
Asupan kafein selama hamil perlu dibatasi hingga kurang dari 200 mg per hari atau sekitar dua sampai tiga cangkir kopi.
Mengapa? Sebab, kafein dapat diserap dan masuk dengan mudah ke dalam plasenta dan janin.
Asupan kafein yang tinggi selama kehamilan telah terbukti membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat lahir rendah saat persalinan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Septiana Hapsari |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar