GridPop.ID - Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat kini tengah ramai diperbincangkan publik.
Jumlah pengunjung di Pasar Tanah Abang yang membludak yang menjadi penyebabnya.
Kondisi pengunjung yang padat merayap di Pasar Tanah Abang pada akhir pekan kemarin berpeluang menimbulkan klaster Covid-19 baru.
Dilansir dari TribunJabar.id, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyayangkan kondisi tersebut.
"Saya sangat paham dan menghargai tradisi berbelanja menjelang Hari Raya, ini pun sangat baik untuk kemajuan ekonomi nasional namun melakukannya secara bersamaan sama saja akan meruntuhkan hasil jerih payah kita mengendalikan COVID-19 yaitu berpeluang menimbulkan klaster baru," sambung Wiku.
Sebagai antisipasi Wiku memaparkan, Pemerintah provinsi DKI Jakarta yang merupakan bagian dari Satgas Daerah telah melakukan kunjungan langsung ke Pasar Tanah Abang.
Saat ini, ada penambahan personil TNI/Polri untuk mengawasi kedatangan pengunjung.
"Agar tidak terjadi kerumunan serupa bahkan lebih besar karena semakin dekat dengan Hari Raya Idul Fitri," terang dia.
Meski banyak pengunjung yang mengenakan masker, namun prokes seperti menjaga jarak tak bisa diterapkan.
Kondisi tersebut membuat orang rentan tertular dan menularkan virus Covid-19 meski memakai masker.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, disebutkan beberapa alasan seseorang bisa tetap terular Covid-19 meski memakai masker di tengah kerumunan.
1. Tak semua masker efektif cegah penularan
memakai masker juga bukan jaminan kita tak tertular virus corona, terutama jika kita menggunakan masker kain yang dibuat sendiri di rumah.
"Secara keseluruhan, masker kain buatan sendiri dan bandana tidak memberikan perlindungan yang meyakinkan," kata penyedia layananan darurat di wilayah Los Angeles, Lili Barsky.
Sebabnya, masker tidak melindungi mata kita. Padahal, penularan virus juga berpotensi lewat mata.
2. Banyak yang memakai masker dengan cara yang salah
Masker memang bisa mengurangi tetesan pernapasan (droplet) terinfeksi yang kita hirup.
Sayangnya, banyak orang menggunakan masker secara tidak tepat.
Misalnya, menggunakan masker yang ukurannya tidak pas atau sering menurunkan maskernya ke dagu.
Kebiasaan ini membuat seseorang memiliki resiko besar untuk menularkan atau tertular Covid-19. Apalagi jika berada di tengah kerumunan.
3. Pakai masker saja tidak bisa lindungi dari penularan Covid-19
Seseorang yang tidak mempraktikkan jaga jarak berpotensi menularkan ratusan orang lainnya.
"Setiap orang yang melakukan isolasi mandiri dapat mengurangi risiko mereka menularkan orang lain," kata direktur pencegahan infeksi di Hoag Memorial Hospital Presbyterian di Newport Beach, California, Philip Robinson.
Tidak menjaga jarak berarti membuat kita lebih rentan berkontak fisik dengan orang lain.
Padahal, dengan mereduksi kontak fisik hingga 75 persen, kata Robinson, risiko infeksi individu tersebut merosot hingga 2,5 orang.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunwow.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar