Firasatnya pun menjadi kenyataan saat melihat pemandangan mengerikan di depan mantanya.
Tubuh dan darah para korban berceceran di mana-mana. Bahkan beberapa korban tak bisa dikenali lagi wajahnya.
"Sudah pada tergeletak. Tidak bergerak. Darah di mana-mana. Sampai saya tidak bisa mengenali wajah anak saya," ungkap dia.
Disebutkan Untung jika putranya baru saja pulang merantau. Ia tak tahu menahu dari mana mendiang putranya mendapatkan serbuk petasan.
Kasus serupa juga dialami oleh Muhammad Nadif, warga Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.
Melansir Tribunnews.com, Muhammad Nadif tewas saat merakit petasan sendiri di malam takbir, Rabu (12/5/2021).
Saat sedang meracik petasan, petasan tersebut meledak tiba-tiba dan membuatnya tewas di tempat.
Bahkan, tubuh korban juga terbelah menjadi beberapa bagian, akibat ledakan hebat yang ditimbulkan.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar