GridPop.id - Seorang mahasiswa jurusan kedokteran mengikuti sebuah program di universitasnya.
Mahasiswa tersebut bernama Zheng asal Wuhan, Tiongkok,
Program tersebut berupa bank sperma.
Zheng secara sukarela mengambil bagian dalam program tersebut.
Zheng lantas melakukan pemeriksaan kesehatan.
Setelah dinyatakan sehat, Zheng menyumbangkan sperma 4 kali dalam rentang waktu 11 hari.
Namun, staf di pusat donasi sperma menyadari bahwa Zheng tidak keluar dari kamar pribadi lebih dari 2 jam.
Mereka lantas masuk ke dalam kamar Zheng.
Yang membuat kaget, dokter menemukan Zheng sudah tak sadarkan diri di kasur.
Dokter tidak dapat menolongnya dan dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Keluarga Zheng pun menuntut kompensasi sebanyak empat juta yuan karena kejadian ini.
Keluarga korban percaya bahwa program tersebut bertanggung jawab untuk atas kematian Zheng.
Akhirnya pengadilan memutuskan bahwa pihak universitas memberi santunan keluarga sebanyak 190.000 yuan (Rp 391 juta).
Komentar