GridPop.ID - Jujur menjadi salah satu kunci keberhasilan yang harus diterapkan oleh tiap orang.
Namun, tak jarang banyak orang yang nekat berbohong karena alasan tersendiri.
Dilansir dari laman kompas.com, menurut penelitian yang dilakukan oleh Anita Kelly, profesor psikologi dari Notre Dame, bila kita mengurangi jumlah kebohongan yang kita lakukan sebenarnya kita bisa mencapai kepuasan hidup yang lebih tinggi.
Ia melakukan penelitian dengan melibatkan 110 partisipan yang diminta untuk berhenti atau mengurangi berbohong, baik kebohongan kecil atau besar, selama 10 minggu.
Sebagai pembanding, partisipan lainnya tidak diberi instruksi khusus tentang kebohongan.
Hasilnya, setelah orang dari kelompok yang dilarang berbohong tidak mengatakan kebohongan kurang dari tiga kali dalam seminggu, keluhan mereka akan sakit kepala, sakit tenggorokan, ketegangan, kecemasan, dan gangguan kesehatan lain, berkurang.
"Tidak berbohong sangat jelas berkaitan dengan kesehatan yang lebih baik," kata Kelly.
Tak hanya berimbas pada kesehatan yang lebih baik, kejujuran ternyata juga bisa mengantarkan kita dalam kebahagiaan yang tak disangka-sangka.
Seperti yang dialami oleh pria asal Thailand ini.
Dilansir dari laman suar.id, pria ini memutuskan untuk jujur mengembalikan dompet yang berisikan uang jutaan rupiah kepada pemiliknya.
Hal yang menarik dari kisah pria ini adalah bahwa dirinya hanya seorang gelandangan.
Pada suatu hari, Woralop yang saat itu berusia 45 tahun menemukan seorang pengusaha dan secara tidak sengaja melihat dompetnya terjatuh ke lantai.
Ketika dia mengambilnya, dia sangat terkejut.
Dompet itu penuh dengan uang tunai dengan total 20.000 baht (Rp 9,6 juta).
Dia belum pernah melihat uang sebanyak itu dalam hidupnya, apalagi memegangnya secara langsung.
Menjadi gelandangan dan tidak punya pekerjaan, Woralop bisa bertindak seolah-olah tidak ada yang terjadi dan mengambil uangnya.
Namun, ia memutuskan untuk mengembalikan dompet itu kepada pemiliknya.
Dia mencoba mengejar pengusaha kaya raya itu, tetapi sayangnya dia tidak berhasil mengejar ketinggalan sehingga dia pergi ke kantor polisi untuk mengembalikan dompet.
Namun, kisah itu tidak berakhir di situ.
Pemilik dompet yang bernama Nitty Pongkriangyos memutuskan untuk membalas kebaikan Woralop.
Nitty memiliki pabrik baja dan setelah mengetahui bahwa Woralop adalah tunawisma, ia memutuskan untuk mempekerjakannya.
Menurut Nitty, integritas dan nilai-nilai baik Woralop lah yang membuatnya tertarik untuk mempekerjakan pria itu.
Persis seperti yang ia cari dalam diri karyawannya.
"Jangan malu untuk berbuat baik, dan sesekali, cobalah menjadi orang yang memberi."
"Saya merasa jauh lebih bahagia sekarang karena saya telah membantu pria itu, bahkan lebih bahagia daripada ketika saya mendapatkan kembali dompet saya," kata Nitty kepada Coconuts dalam sebuah wawancara.
Sekarang, Woralop bukan lagi gelandangan.
Berkat tindakan kebaikannya, dia sekarang memiliki pekerjaan dan hidup nyaman di asrama karyawan.
Kisah yang menyentuh antara Woralop dan majikannya, Nitty telah menjadi viral setelah pacar Nitty, Tarika Patty, memposting cerita itu di Facebook.
"Ketika kamu baik kepada orang lain, orang lain juga baik padamu. Siapa pun bisa berbuat baik," tulis Tarika di pos Facebooknya.
Tersentuh oleh tindakan kejujurannya, Tarika membeli beberapa pakaian dan kebutuhan untuk Woralop juga.
Woralop benar-benar berterima kasih atas kesempatan itu dan dia berharap kisah itu dapat membantu mendorong lebih banyak orang untuk menjalani kehidupan yang jujur dan melakukan perbuatan baik. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar