GridPop.ID - Bercinta adalah salah satu momen intim yang banyak dinantikan pasangan yang sudah menikah.
Sayangnya, banyak hal-hal penting dalam bercinta yang kerap disepelekan para pasangan.
Padahal kesalahan-kesalahan itu bisa kadang kala bisa memicu resiko yang cukup fatal.
Salah satunya resiko penis patah seperti yang dialami pria asal Inggris ini.
Dikutip melalui Kompas.com, alat kelamin seorang pria di Inggris dilaporkan patah secara vertikal ketika dia berhubungan seks.
Dokter setempat menyatakan, mereka baru menemukan ada kasus penis patah dengan cara itu saat bercinta.
Berdasarkan laporan British Medical Journal, pria berusia 40 tahun itu berhubungan seks dengan pasangannya saat penisnya "melengkung" tahun lalu.
Namun, alat kelamin miliknya tidak mempunyai gejala klasik seperti mengeluarkan suara letupan atau kulit penisnya tergulung.
Meski begitu, kelamin lelaki tersebut dilaporkan membengkak, dengan ereksinya sedikit demi sedikit memudar.
"Pasien mengungkapkan penisnya tertekuk di perineum pasangannya. Menariknya, dia menggambarkan penurunan gairah secara bertahap," ulas laporan itu.
Lelaki itu menuturkan bagaimana dia mengalami pembengkakan sedang, tetapi tidak ada sensasi "meletup".
Selain itu seperti diwartakan India.com Jumat (2/7/2021), dokter tidak menemukan adanya lipatan kulit saat menggelar pemeriksaan.
Setelah diperiksa, dokter bedah menemukan adanya patahan vertikal sepanjang 3 cm di sisi kanan kelamin, yang dikonfirmasi pemeriksaan MRI.
Pakar urologi yang menangani kasus itu mengisahkan, luka yang dialami pasien tidak mereka temui pada penderita lainnya.
The Sun melaporkan, sebutan "penis patah" merujuk pada rusaknya jaringan yang bertugas memompa darah.
Dokter menuturkan, alasan mengapa rasanya seperti patah tulang karena di saat berhubungan seks, ketika penis ereksi.
Laporan tersebut menerangkan, untungnya pasien sembuh dan bisa bercinta lagi enam bulan setelah perawatan.
"Pasien bisa mencapai ereksi seperti sebelumnya, tanpa adanya kelengkungan maupun jaringan parut yang terdeteksi."
Untuk diketahui, penis memang tidak memiliki jaringan tulang, namun keadaan penis patah atau yang disebut juga sebagai fraktur penis benar-benar ada.
Disebut penis patah lantaran suara mirip patahan, rasa sakit yang hebat, serta luka memar dan bengkak yang ditimbulkan mirip dengan kejadian patah pada tulang.
Dilansir dari Grid.ID, fraktur penis terjadi karena ada trauma pada bagian corpus cavernousum atau lapisan silinder yang terdapat di penis.
Corpus cavernousum mengandung jaringan ereksi yang mirip spons yang tugasnya menampung darah selama ereksi.
Meski sangat jarang, di seluruh dunia sejak tahun 1935-2001, tercatat ada 1.331 kasus penis patah yang dilaporkan.
Biasanya, kejadian ini menimpa remaja laki-laki karena biasanya ereksi pada usia mereka masih keras dan kaku.
Faktor lain seperti melakukan hubungan seks secara berlebihan juga bisa menyebabkan penis patah.
Hindari menyodorkan kuat pada sudut yang aneh atau stres, karena salah dorong bisa menyebabkan fraktur penis atau penis patah.
Sebaiknya, cobalah melambatkan tempo ketika ingin posisi baru.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar