GridPop.ID - Varian Delta yang merupakan varian baru virus corona kini tengah mewabah di Indonesia.
Varian Delta yang berasal dari negara India dikenal memiliki keganasan dalam penularannya.
Diberitakan Kompas.com, varian delta disebut-sebut memiliki kemampuan transmisi atau penularan yang sangat tinggi.
Dengan kata lain, varian delta lebih mudah menular dibandingkan varian lainnya.
Infeksi varian Delta juga dapat menimbulkan gejala yang berbeda dari varian lama.
Adapun gejala yang muncul cenderung flu yang berat, seperti sakit kepala, demam, batuk, pilek, dan bersin-bersin.
“Kalau bersin-bersin ini kan sebagian dari droplet itu yang keluar ukurannya sangat kecil (aerosol) seperti uap. Dia (droplet) melayang-layang di udara. Kalau ada yang lewat di lokasi tersebut tanpa pakai masker, maka akan menghirup udara tersebut.
Akhirnya, dengan mudahnya menjadi sakit, apalagi virus itu sangat pintar mengelabui sistem imun,” ungkap Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc SpP(K), dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dari Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Di tengah keganasan varian Delta ini, berhembus kabar baik bahwa ada vaksin yang bisa mengatasinya.
Dikutip GridPop.ID dari Nakita, virus corona varian delta dikabarkan bisa lumpuh dengan jenis vaksin Johnson & Johnson disebut-sebut mampu memberikan perlindungan dari virus corona varian delta.
Selain itu, vaksin dosis tunggal ini juga menunjukkan respons kekebalan yang bisa bertahan lama terhadap infeksi yang lebih luas.
Data menunjukkan bahwa daya tahan respons imun pada penerima vaksin Johnson & Johnson setidaknya berlangsung selama 8 bulan, memberikan perlindungan dari infeksi Covid-19 varian Delta.
Perusahaan itu juga mengatakan bahwa vaksin Johnson & Johnson atau vaksin Janssen ini 85 persen efektif dan dapat membantu mencegah rawat inap dan kematian.
Mathai Mammen, kepala penelitian dan pengembangan bisnis obat-obatan J&J mengatakan, data yang sudah dipelajari selama 8 bulan ini menunjukkan bahwa vaksin Johnson & Johnson dosis tunggal menghasilkan perlindungan atau respons antibodi penetralisir yang kuat dan tidak berkurang, bahkan terhadap varian Delta.
"Sebaliknya, kami mengamati peningkatan (respons antibodi penetralisir) dari waktu ke waktu," kata Mammen.
Penerima vaksin Janssen ini pun menghasilkan antibodi penetral yang kuat terhadap semua varian virus corona termasuk varian Covid-19 Delta.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Nakita |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar