GridPop.ID - Kesehatan adalah salah satu anugerah paling berharga bagi setiap manusia.
Namun ada saja penyakit yang mengancam kondisi kesehatan masyarakat bahkan hingga merengut nyawanya.
Salah satunya seperti penyakit gagal jantung yang ternyata banyak diderita masyarakat Indonesia.
Seperti diwartakan Kompas.com pada 2019 silam, BPJS menginformasikan bahwa sejak 2015-2018 pihaknya mendata 8 jenis penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia dengan menggunakan pemanfaatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Jenis penyakit tersebut, antara lain sirosis hepatitis (sirosis hati), gagal ginjal, hemofilia, jantung, kanker, leukemia, stroke, dan thalasemia.
Dari rentang tahun 2015-2018, penyakit jantung menjadi jenis penyakit dengan tingkat kasus paling banyak berdasarkan data pemanfaatan JKN.
Bahkan penyakit ini juga yang merenggut nyawa putra sulung Susi Pudjiastuti, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Berkaca dari kondisi tersebut, kita sebaiknya paham apa itu gagal jantung dan penyebabnya.
Dikutip dari mayoclinic.com, gagal jantung adalah sebuah kondisi saat jantung tidak bisa lagi memompa darah ke seluruh tubuh.
Padahal seperti kita tahu, tubuh sangat bergantung pada kerja pompa jantung yang mengirimkan oksigen dan darah ke setiap sel dalam tubuh.
Nah, ketika sel mendapat oksigen dan darah yang cukup inilah, organ tubuh baru bisa berfungsi dengan baik.
Ketika gagal jantung terjadi, maka sel akan kekurangan darah dan oksigen yang dibutuhkannya.
Gagal jantung sebenarnya bisa disebabkan karena banyak hal, tapi yang paling sering jadi penyebabnya adalah jantung koroner.
Jantung koroner adalah kondisi saat jantung terbungkus lemak karena pola hidup yang tidak sehat.
Karena itu, penyakit jantung koroner paling sering dialami oleh orang dengan obesitas.
Nah, untuk menghindari penyakit jantung koroner yang bisa berakibat pada gagal jantung, garam jadi salah satu makanan yang harus kita hindari.
Sebab, penggunaan garam atau sodium bisa meningkatkan hipertensi atau tekanan darah tinggi yang bisa membuat fungsi jantung akan terbebani.
Lambat laun jantung akan mengalami penurunan fungsi dan menyebabkan penyakit jantung.
Dikutip dari Kompas.com, hasil penelitian menyimpulkan, membatasi asupan garam bisa mencegah komplikasi berbahaya dari penyakit diabetes.
Efek negatif garam terhadap kesehatan sudah sejak lama diketahui. Untuk orang yang sehat, asupan garam disarankan kurang dari 2.300 mg perhari.
Sementara itu untuk mereka yang memiliki faktor risiko penyakit jantung (diabetes, hipertensi, punya penyakit ginjal atau berusia di atas 51 tahun), disarankan untuk membatasi garam hanya 1.500 mg.
Selain garam yang ditambahkan dalam masakan, makanan yang secara alami mengandung garam antara lain daging, sayur, dan susu juga harus dibatasi.
Sementara itu produk yang tinggi garam adalah daging yang diproses seperti sosis, bacon, atau makanan dalam kaleng.
Terlebih saat ini sudah banyak pilihan garam yang jauh lebih sehat yang bisa kita gunakan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Mayoclinic.com |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar