Vaksin sendiri disuntikkan sebanyak dua kali, maka dari itu dibutuhkan dua dosis vaksin.
Lantas penerima vaksin gotong royong juga mesti membayar biaya pelayanan vaksinasi yakni Rp 117.910 per dosisnya.
Sementara itu dilansir dari Tribunnews.com, PT Kimia Farma tadinya telah menyediakan 8 klinik di 6 Kota yang berada di Jawa dan Bali.
Baca Juga: WHO Sebut Semua Vaksin Covid-19 Efektif Lawan Virus Corona Varian Delta, Faktanya Bikin Tercengang!
Namun munculnya kabar vaksinasi berbayar ini langsung menimbulkan pro kontra lantaran dinilai bertentangan dengan pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut bahwa vaksin akan diberikan secara gratis.
Salah satu yang memberikan tanggapannya yakni Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi yang menyebut bahwa kebijakan ini tidak etis dan harus ditolak.
"Vaksin berbayar itu tidak etis, di tengah pandemi yang sedang mengganas."
"Karena itu, vaksin berbayar harus ditolak,” kata Tulus kepada Tribunnews.com, Minggu (11/7/2021).
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar