GridPop.ID - Kabar Nagita Slavina hamil anak kedua memang menjadi sebuah kebahagiaan bagi keluarga Sultan Andara.
Pasalnya setelah 5 tahun menunggu akhirnya Nagita Slavina hamil lagi.
Selayaknya ibu hamil pada umumnya, pada kehamilan kedua ini Nagita Slavina juga sempat mengalami fase-fase ngidam.
Dilansir dari Kompas.com, Gigi bahkan pernah gila-gilaan ngidam membeli vila milik rekannya, Maharani Kemala seharga Rp 200 miliar.
Namun Raffi menuturkan bahwa hal itu akhirnya tak kesampaian karena sang rekan tak berniat menjualnya.
"Enggaklah, karena memang Mbak Maharaninya enggak jual, dapat (harga) Rp 200 M (miliar) kan, dia (Nagita) suka," ujar Raffi Ahmad, dikutip dari kanal YouTube Vega Darwanti TV, Kamis (1/7/2021).
Namun ada yang berbeda saat usia kandungan wanita yang akrab disapa Gigi ini menginjak 4 bulan.
Gigi tak lagi merasa ngidam nyeleneh, kali ini keinginannya bisa dibilang sangat merakyat seperti yang dilansir dari GridHype.ID.
Bagaimana tidak, Nagita Slavina ternyata cuma pengin balado teri kacang.
Alhasil Mama Rieta langsung tancap gas memenuhi keinginan sang purti sulung.
Momen tersebut diketahui dari unggahan kanal YouTube Mama Rieta pada, Sabtu (4/7/2021) lalu.
Terlihat jelas Rieta Amilia menyiapkan bahan baku untuk memasakkan keinginan sang anak.
"Mama lagi mau bikin balado teri kacang buat Mba Gigi. Mba Gigi karena kepingin makan teri balado, kan," ujar Mama Rieta.
"Jadi, ini mama lagi masakin," sambungnya.
Usai masakan matang, Mama Rieta langsung mengantarnya ke istana Andara.
Saat Mama Rieta memberikan masakannya, Gigi malah menolak.
"Ma, Gigi maunya teri yang kecil-kecil," ujar Nagita melihat bentuk ikan teri yang tak sesuai keinginannya.
Kemudian ibu dua anak itu mengekuarkan lagi satu kotak makanan yang lain.
"Ini yang kecil," ujar Mama Rieta sambil menyodorkan box tersebut pada Nagita.
"Nah iya yang itu," tukas Nagita Slavina.
Waduh ada-ada saja ya ngidamnya Nagita Slavina saat hamil anak kedua.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridHype.ID |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar