GridPop.ID - Karena pandemi Covid-19, banyak orang yang kehilangan pekerjaannya.
Dikutip dari laman kompas.com, Laporan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development) mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah menghancurkan 22 juta pekerjaan di negara-negara kaya.
Organisasi yang berbasis di Paris ini mengingatkan munculnya risiko peningkatan angka pengangguran jangka panjang akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan itu, pekerjaan di negara-negara OECD diperkirakan tidak akan pulih ke tingkat pra-pandemi sebelum 2023.
"Pemulihan ekonomi yang kuat yang sedang berlangsung di negara-negara OECD, belum sepenuhnya diterjemahkan ke dalam pekerjaan baru yang cukup untuk mengembalikan tingkat pekerjaan ke tingkat pra-pandemi di sebagian besar ekonomi anggota," tulis laporan itu, sebagaimana dikutip CNN, Jumat (9/7/2021).
Laporan memperkirakan, pandemi telah membengkakkan peringkat pengangguran di negara-negara OECD dengan total lebih dari 8 juta pada tahun 2020.
Sebanyak 14 juta orang lainnya tidak aktif mencari pekerjaan.
Namun, cara unik justru dilakukan oleh pria ini demi menyambung hidup.
Dikutip oleh intisari online menurut Unbelievable-Fact, salah satu yang menarik adalah kisah Raffi Stephanian, pria yang bekerja dengan mengais di trotoar jalanan kota New York ini.
Sehari-hari Raffi selalu menelusuri jalanan kota NYC dengan bermodalkan pinset kecil dan wadah kecil sebagai alatnya.
Pada awalnya terdengar membingungkan dan lucu, namun dari pekerjaannya itu dia bisa menghasilkan 800-1010 dollar AS, (RP11-14 juta) per minggu.
Jika Anda bertanya-tanya mengapa dengan cara seperti itu bisa mendapatkan uang sebanyak itu, rupanya Raffi sebenarnya adalah penambang emas jalanan.
Dia menggali logam mulia seperti berlian, rubi, emas, platinum yang sebagian besar ternyata tercecer diantara debu yang neympil di trotoran jalanan NYC.
Dia menjelaskan bahwa, "Bahan itu biasanya jatuh dari pakaian mahal, sepatu dan aksesoris lainnya yang memiliki kandungan logam mulia."
"Karena orang-orang selalu berlarian dan berjalan cepat, mereka tidak menyadari bahwa benda itu terjatuh, dan mungkin pindah ke tempat lain karena angin dan hujan,"katanya.
Potongan-potongan logam mulia itulah yang membuat Raffi Stephanian menggantungkan hidup dengan mencarinya.
Kisahnya berawal ketika seorang reporter The Post menemukan dia sedang merangkak di trotoar dengan sepasang pinset di tangannya.
Dengan jeli dia menggali ruas-ruas trotoar yang dipenuhi debu, untuk menemukan harta terpendam di dalamya.
Menurut keterangannya, dia mulai bekerja pada pukul 19:30 ketika sebagian besar pertokoan dan aktivitas mulai sepi.
Hal itu membuatnya bisa mencari permata dengan baik tanpa gangguan.
Menurut Raffy kepada The Telegraph, retakan di trotoar 47th NYC, dipenuhi dengan permata berharga yang hilang selama 60 tahun.
"Ini seperti tambang, tetapi lebih terkonsentrasi, saya mencoba menggalinya," kata Raffi.
Dia mendapatkan ide itu setelah berada di dekat 6th Avenue, dia melihat ada sisa-sisa emas di lantai, yang berarti masih ada sisa-sisa lainnya.
Maka dia mulai menyusuri terotoar dekat 6th Avenue dan hingga ke ajalan 47th, yang dikenal sebagai NYC Diamond District.
Kisahnya yang terungkap pada 2011, menjelaskan bahwa dia sebelumya bekerja di industri perhiasan selama 26 tahun.
Baca Juga: Alat Vital Pria Ini Dipotong Pacar Sendiri, Ternyata Hal Mengejutkan Ini Jadi Biang Keroknya
Maka dia paham betul tentang berbagai jenis logam berharga, maka dia bisa dengan mudah mengidentifiksinya ketika mencarinya di trotoar.
Menariknya, dia pernah mengumpulkan logam hanya dalam dua minggu dan menghasilkan 1.010 dollar AS atau sekitar Rp14 juta.
Meski demikian, penghasilan itu sebenarnya jauh dari kata cukup untuk hidup di salah satu kota terkaya di dunia.
Akan tetapi, Raffi mengaku mencintai pekerjaannya, dan dia merasa mendapatkan kesenangan dari profesinya itu. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Intisari Online |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar