Ketika Pemimpin Tertinggi Korea Utara tersebut tampaknya sedang bersantai ria di kapal pesiar itu, Korea Utara sedang berjuang.
Saat pandemi Corona menggulung seluruh dunia, Kim terus berkeras bahwa Korea Utara tetap bebas dari virus corona dengan menutup perbatasannya.
Namun, klaim Kim tersebut disanksikan oleh banyak pihak.
Ketika Korea Utara menutup perbatasannya dan memperketat jalur pasokan dari China, negara tersebut jatuh ke dalam krisis yang membuat kelangkaan bahan pokok, pupuk, dan bahan bakar.
Kini, Kim mengakui bahwa negaranya menghadapi kekurangan pangan dan menggambarkan situasinya sedang menegangkan.
Tak hanya itu, baru-baru ini, Korea Utara menolak rencana pengiriman vaksin Covid-19 AstraZeneca di bawah skema distribusi COVAX global karena kekhawatiran akan efek sampingnya.
Source | : | Kompas.com,Intisari Online |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar