Seperti di banyak rumah sakit lain, jumlah pasien yang dirawat karena Covid-19 di Bradford Royal Infirmary, Inggris, juga meningkat tajam.
Dilansir dari BBC via Kompas.com, sekitar setengah dari pasien tersebut memilih untuk tidak divaksinasi.
Hal ini diungkapkan Dr John Wright, yang menangani Covid-19 di Inggris.
Menurutnya, mereka yang memilih tidak divaksin saat ini sangat menyesal.
"Saya ditawari vaksin, tapi saya arogan," kata Faisal Bashir, 54 tahun, salah satu pasien Covid-19 yang ditangani Dr Wright.
"Saya pergi ke gym, bersepeda, berjalan dan berlari. Mengingat saya kuat dan sehat, saya pikir saya tidak membutuhkan vaksin. Itu juga berarti bahwa jika ternyata tidak aman, saya tidak akan mengambil risiko apa pun."
"Tetapi kenyataannya adalah, saya tidak dapat menghindari virus itu. Virus itu masih menyerang saya. Saya tidak tahu bagaimana atau di mana virus bisa menyerang," tambahnya.
Faisal, yang dipulangkan baru-baru ini setelah seminggu di rumah sakit dan menerima pasokan oksigen, ingin memperingatkan orang lain untuk tidak melakukan apa yang dilakukannya.
"Apa yang saya alami di rumah sakit, seperti perawatan dan keahlian dokter, membuat saya akhirnya rendah hati," katanya.
"Orang-orang memenuhi rumah sakit dengan mengambil risiko dan itu salah. Saya merasa tidak enak. Saya merasa sangat buruk tentang hal itu dan saya berharap dengan berbicara itu membantu orang lain menghindari ini," tambahnya.
Dia adalah salah satu pasien Covid-19 gelombang keempat di Bradford Royal Infirmary.
Bulan lalu jumlah pasien di rumah sakit dengan Covid turun menjadi satu angka, untuk pertama kalinya sejak musim panas lalu.
Tapi pekan ini, pasien menuju angka 50, karena varian Delta "menaklukkan" semuanya.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar