GridPop.ID - Bak sudah jatuh tertimpa tangga mungkin ungkapan yang cocok bagi kondisi negara India.
Pasalnya India sempat mengalami lonjakan kasus tertinggi alias tsunami covid-19 pada April April hingga Mei 2021.
Diberitakan GridPop.ID sebelumnya, menurut data Worldometers, puncak tertingginya adalah tanggal 6 Mei ketika dalam sehari ada 414.433 kasus baru virus corona di India.
Usai dihantam tsunami Covid-19, kurva kasus baru di India perlahan mulai menurun.
Kasus pandemi Covid-19 mulai menurun, India kembali dihantam oleh penyebaran kasus Jamur Hitam yang melonjak tajam selama dua bulan terkahir.
Diberitakan Kompas.com, diungkapkan tercatat lebih 45.000 kasus jamur hitam yang mematikan di India terjadi selama 2 bulan terakhir.
Data tersebut diungkapkan oleh Kementeian Kesehatan pada Selasa (20/7/2021).
Menteri Kesehatan Junior India, Bharati Pravin Pawar, mengatakan pada parlemen bahwa lebih dari 4.200 orang telah meninggal karena jamur hitam.
Infeksi jamur hitam ini meningkat selama pandemi corona. Sebagian besar pasien merupakan mereka yang baru sembuh dari Covid-19.
Jamur hitam sendiri merupakan penyakit yang sangat ganas.
Para dokter ahli bedah bahkan harus sampai mengambil mata, hidung dan rahang pasien untuk menghentikan penyebaran jamur tersebut ke otak.
Kantor berita AFP melaporkan, tingkat kematiannya di atas 50 persen. Menurut data pemerintah, jumlah kasus jamur hitam tertinggi dilaporkan di negara bagian Maharashtra yaitu 9.348.
Pemerintah India menyatakan jamur hitam sebagai epidemi pada Mei 2021, ketika kasus-kasus melonjak dan media sosial dibanjiri bantuan meminta obat-obatan untuk mengobatinya.
Masih melansir dari Kompas.com, defensi epidemi adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban.
Peningkatan angka penyakit berada di atas normal, yang biasanya terjadi secara tiba-tiba pada populasi suatu di area geografis tertentu.
Contoh penyakit yang pernah menjadi epidemi adalah virus Ebola di Republik Demokratik Kongo (DRC) pada 2019, flu burung (H5N1) di Indonesia pada 2012 dan SARS pada 2003.
Data pemerintah yang diajukan pada Selasa menunjukkan, jumlah infeksi memuncak selama Mei dan Juni lalu sejak itu menurun secara substansial.
Namun surat kabar Hindustan Times pada Senin (19/7/2021) melaporkan, terjadi peningkatan kasus di kalangan anak-anak negara bagian Rajasthan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar