"Jadi, dengan jumlah tabung oksigen banyak kita bisa menyetok untuk kebutuhan oksigen. Kalau tabung oksigen terbatas cadangannya juga terbatas," sambung dia.
Siti Wahyuningsih selaku Kepala Dinas Kesehatan Solo menuturkan bahwa 14 ton oksigen atau 200 tabung oksigen yang dikirim dari Singapura itu semestinya tiba di Solo pada Sabtu siang.
"Kita dapat bantuan lagi 200 tabung oksigen dari Shopee. Tadi ada keterlambatan pesawat jadi tadi agak mundur.
Harusnya pukul 12.30 WIB sudah mendarat di Solo. Karena mendarat di Batam dulu maka agak mundur," katanya.
Ia menambahkan bahwa kebutuhan oksigen di Solo dalam satu hari mencapai 40-50 ton, dengan adanya bantuan tersebut maka sangat membantu memenuhi kebutuhan oksigen di Solo.
"Kalau 14 ton oksigen dipakai di Solo sehari itu tidak cukup. Kebutuhan di Solo itu sekitar 40-50 ton oksigen perhari. Dengan adanya tabung ini sangat-sangat membantu," kata Ning.
Tak hanya tabung oksigen dari Singapura, Solo juga memperoleh bantuan berupa 150 unit oxygen concentrator yang berasal dari Kementerian Kemaritiman dan Investasi.
Bantuan tersebut juga langsung didistribusikan ke 15 rumah sakit rujukan Covid-19 yang berada di Solo.
Source | : | Kompas.com,TribunSolo.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar