GridPop.ID - Banyak kisah terukir di balik pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.
Seperti kisah perjuangan Ibu Nuryani, anggota Unit Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu.
Perjuangan Ibu Nuryani sebagai relawan pemulasaran jenazah Covid-19 pun terbilang tak mudah karena harus siaga 24 jam hingga pulang jelang pagi.
Melansir dari Kompas.com, ibu tiga anak ini telah bertugas 8 bulan lamanya.
Setiap hari, setidaknya ada empat hingga enam pasien Covid-19 yang ia dan rekan-rekannya makamkan.
"Kalau kasus kematian lagi meningkat, sehari kita bisa memakamkan empat sampai enam orang. Dan ketika lokasinya jauh, kita juga harus pulang subuh," kata perempuan yang dipanggil Yani tersebut seperti dikutip dari Antara.
Ia pun harus siaga 24 jam hingga terkadang menerima panggilan tugas malam hari saat hendak tidur.
Bersama timnya, Yani bertugas mengurus jenazah mulai memandikan, mengafani dan membungkus jenazah menggunakan plastik.
Ia juga memasukkan jenazah ke dalam peti dan ikut menguburkan jenazah. Sebagai relawan di BPBD, Yani sebenarnya sudah terbiasa mengurusi jenazah.
Yani bercerita untuk meminimalisasi risiko, ia berusaha menjaga ketahanan tubuh dan menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Selain itu, ia selalu menggunakan alat pelindung diri lengkap saat bertugas dan beristirahat saat merasa lelah. Hal itu ia lakukan agar kondisi fisiknya tetap terjaga.
Sebagai tambahan informasi, angka kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih tinggi.
Melansir dari Kompas.com, per Sabtu (31/07/2021) kemarin sebanyak 1.808 pasien meninggal dunia.
Ini berarti ada peningkatan dari yang sebelumnya 1.759 pasien meninggal pada Jumat (30/07/2021).
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Antara |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar