Efek Kanibalisme
Sebagai tambahan, mengkonsumi daging manusia menimbulkan efek yang sangat buruk.
Dilansir dari laman kompas.com (13/3/21), kanibalisme menyebabkan penyakit kuru.
Dr. D Carleton Gajdusek dan Vincent Zigas meneliti dan menemukan ini sebagai penyakit menular.
Dilansir dari National Center for Biotechnology Information, penyakit kuru adalah penyakit neurodegeneratif menular karena infeksi prion (protein penyebab penyakit) dalam jaringan otak manusia.
Prion dalam otak jasad yang dimakan oleh wanita dan anak-anak akan menjadi agen infeksi.
Menyebabkan kebanyakan anak-anak dan wanita di Fore menderita penyakit kuru dibanding pria dewasa yang kebanyakan memakan daging dari jasad.
Gejala Penyakit Kuru
Penyakit kuru adalah penyakit yang menyerang otak kecil yang bertanggung jawab atas koordinasi dan keseimbangan.
Infeksi prion menghambat kerja otak dan menurunkan fungsinya secara keseluruhan.
Dilansir dari Healthline, gejala awal penyakit kuru adalah sakit kepala, nyeri sendi, tidak stabil saat berjalan, dan koordinasi gerakan tubuh yang buruk.
Pada tahap selanjutnya penderita akan mengalami ketidakmampuan berjalan, cadel, tremor, otot berkedut atau kejang, tertawa dan menangis secara acak dan kompulsif.
Pada tahap akhir penderita akan tetap mengalami gejala sebelumnya namun ditambah dengan kehilangan kemampuan untuk bicara, kesulitan menelan, dan dimensia.
Sayangnya tidak ada obat untuk penyakit kuru. Kehilangan koordinasi fungsi tubuh akibat prion tidak dapat disembuhkan, karena prion juga sulit untuk dihilangkan dari otak.
Satu-satunya cara pencegahan penyakit kuru adalah mengahpuskan praktik kanibalisme. Namun tenang saja, Suku Fore telah menghentikan praktik kanibalismenya sekitar 50 tahun yang lalu.
Gridop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar