GridPop.ID - Buah hati merupakan salah satu karunia Tuhan yang banyak dinantikan pasangan yang sudah menikah.
Namun tak semua pasangan dengan cepat dikaruniai momongan.
Ada juga beberapa pasangan suami-istri yang harus menanti barang 1-2 tahun atau bahkan belasan tahun untuk mendapatkan momongan.
Salah satunya seperti yang dialami oleh pasangan suami-istri asal ngeri jiran, Malaysia ini.
Kebahagiaan tak terkira pun dirasakan oleh wanita bernama Shaa Ibrahim saat mengetahui bahwa ia telah berbadan dua.
Namun siapa menyangka jika kabar bahagia itu justru diikuti dengan kabar duka yang begitu menyesakkan.
Bersamaan dengan kabar bahagia itu, Shaa Ibrahim harus kehilangan suami tercintanya untuk selama-lamanya.
Dikutip dari Siakapkeli, Shaa Ibrahim kehilangan suami untuk selamanya pada Senin 2 Agustus 2021.
Namun yang membuat Shaa begitu pilu, adalah pesan terakhirnya di WhatsApp yang tak sempat dilihat oleh sang suami.
Padahal pesan tersebut merupakan kabar bahagia yang telah dinanti suaminya selama 2 tahun.
Ya, Shaa mengabarkan jika ia tengah hamil anak pertama.
Dalam pesan yang dikirimnya ke suami, Shaa menunjukkan foto testpack 2 garis pertanda positif.
Pesan itu dikirim Shaa pada pukul 7 pagi, namun hingga pukul setengah 9, Shaa tak kunjung mendapat balasan.
Bahkan, pesan yang dikirim Shaa tak juga dibaca suaminya.
"Pagi ini aku mengirimkan foto ini untukmu sayang. Ternyata kamu tidak sempat melihatnya. Allah memanggilmu.
Dua tahun kamu menunggu ini sayang," tulis Shaa dalam curhatan pilunya.
Ketika pesan itu dikirim, suami Shaa ternyata mengalami kecelakaan dimana ia terpeleset saat mengendarai sepeda motor.
Kecelakaan itu pula yang merenggut nyawa sang suami untuk selamanya.
"Aku akan kuat untuk alasan ini. Ini juga WhatsApp terakhir yang sempat aku kirim. Setelah ini, tidak ada lagi yang mengirimi aku emoji lucu," tulis Shaa.
Terkait hal itu, melansir Kompas.com, setidaknya ada 10 cara untuk antisipasi dan mengendalikan risiko kecelakaan di jalan raya.
1. Bila memungkinan, saat berkegiatan sebaiknya ganti moda transportasi dengan transportasi umum. Hal ini lebih aman ketimbang membawa kendaraan sendiri.
2. Kurangi potensi distraksi saat berkendara.
3. Melihat jauh ke depan, melihat potensi bahaya apa yang bisa timbul di jalan raya.
4. Biasakan berada di satu lajur. Jangan bergerak berpindah pindah jalur.
5. Antisipasi pengemudi yang memiliki sikap suka berpindah lajur. Segera jauhi kendaraan dari pengemudi semacam ini.
6. Antisipasi blindspot pada kendaraan.
7. Teliti setiap persimpangan, gang, lorong. Pelankan kendaraan untuk memantau dan menilai situasi aman untuk lewat atau tidak.
8. Jika ingin pindah jalur, ikuti prosedur yang aman untuk berpindah.
9. Jangan lawan arus.
10. Mengemudilah sesuai kondisi jalan raya dan kesehatan diri sendiri.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,siakapkeli |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar