Jika menilik analisis dari Sensus Penduduk dan Perumahan Timor-Leste terbaru, jumlah penduduk muda usia 15 hingga 24 tahun adalah 20 persen dari total populasi di negara tersebut pada 2015.
Apabila mereka pergi, maka generasi penerus bangsa Timor Leste akan hilang.
Meski begitu, perginya pemuda Timor Leste memiliki alasan kuat lantaran sulitnya mencari pekerjaan di negara sendiri.
Maka tak heran jika banyak yang memilih antre di depan Kedutaan Besar Portugal di Dili demi pindah negara.
Dengan harapan, mereka dapat memperoleh paspor Portugal guna memiliki masa depan yang lebih baik di Eropa.
Apalagi, seperti dikutip dari Intisari Online, sistem mata uang dollar yang digunakan sejak merdeka membuatn negara tersebut punya muatan kelas yang berbeda.
Dollar AS serta dolar Australia dan Escudo, menjadi mata uang Timor Leste di kalangan ekonomi elit yang mengelilingi operasi UNTAET dan lembaga-lembaga bantuan lainnya.
Source | : | Intisari Online,Tribun Timur |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar