"Di sini makan telur," kata Siswo Suparjiyo yang juga rumahnya juga tak jauh dari Jendral Soedirman menginap.
Setelah menginap selama hampir 12 jam, Jenderal Soedirman melanjutkan perjalanan ke Playen dengan jalan kaki dan Pak Dirman masih ditandu selama 2 Jam.
Kepala Kundho Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Gunungkidul Agus Kamtono mengatakan, pihaknya sudah membukukan rute Jenderal Soedirman saat perang gerilya di Gunungkidul.
"Perjuangan Jendral Soedirman ternyata di Gunungkidul tempat persinggahan banyak sekali, ada di Paliyan, Playen, Ponjong, dan ada di Karangmojo," kata Agus.
Banyaknya lokasi persinggahan karena waktu itu Gunungkidul masih banyak hutan.
Sejak tahun 2019, kata Agus, pihaknya bekerja sama dengan Kodim 0730 Gunungkidul melakukan pelacakan terhadap peran masyarakat dalam perang gerilya Jenderal Soedirman. Sehingga muncullah buku 'Peran Gunungkidul dalam Perang Gerilya Jendral Soedirman'.
Perlu diketahui, Panglima Jendral Soedirman lahir di Kabupaten Purbalingga pada 24 Januari 1916. Ia meninggal 29 Januari 1950 di Magelang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kusuma Negara, Yogyakarta.
Sosok Jenderal Soedirman memang sangat berperan penting dalam Kemerdekaan Indonesia.
Dilansir dari TribunJabar, Ia termasuk sosok yang mati-matian melawan para penjajah. Ia juga merupakan Panglima Besar TNI pertama di Indonesia.
Sosoknya sangat dihormati, bahkan tetap dikenang hingga masa kini.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar