GridPop.ID - Perhatian masyarakat di seluruh dunia tengah tertuju pada nasib warga Afghanistan yang luntang-lantung tak tahu arah.
Usai Taliban berhasil menguasai ibukota Kabul dan Istana Presiden, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dilaporkan telah melarikan diri meninggalkan rakyatnya.
Melansir dari Kompas.com, ribuan orang pun memenuhi Bendara Internasional Kabul berdesakan masuk pesawat untuk melarikan diri ke Amerika.
Saking tidak kondusifnya keadaan di sana sampai-sampai ada dua korban jiwa karena terinjak-injak yang lain.
Meski demikian, usaha mereka gagal dan langsung diminta turun karena penerbangan komersial telah dibatalkan.
Kondisi Afghanistan yang porak-poranda ini pun menjadi perhatian PBB.
Utusan khusus PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons, bahkan mengaku Afghanistan tengah menuju "malapetaka".
Apalagi kini Amerika telah menarik tentaranya dari Afghanistan membuat kondisi negara itu makin porak-poranda.
Melihat yang telah dilakukan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani tentu membuat dahi berkernyit kok bisa seorang kepala negara meninggalkan rakyatnya .
Padahal dulu, di bawah kepemimpinan Presiden Mohammad Daoud Khan, Afghanistan berhasil menjadi negara makmur.
Melansir dari Intisari Online, pemilik nama asli Sardar Mohammad Daoud Khan lahir di Kabul pada 18 Juli 1909.
Dia adalah anak dari Sardar Mohammad Aziz Khan. Bahkan dia masih memiliki hubungan dengan Kerajaan Afghanistan.
Ini karena ayahnya merupakan saudara tiri dari Raja Nadir Shah.
Mohammad Daoud Khan sendiri menempuh pendidikan militer hingga dia mencapai pangkat mayor jenderal pada tahun 1932.
Prestasi Mohammad Daoud Khan meningkat ketika dia memimpin militer untuk wilayah timur Afghanistan.
Lalu terpilih sebagai gubernur Provinsi Kandahar dan pemimpin militer di wilayah tersebut.
Selama periode itu, dia berhasil menumpas pemberontakan.
Karier gemilang Mohammad Daoud Khan bertambah ketika dia dilantik menjadi Perdana Menteri Afghanistan pada 1953.
Selama periode 5 tahunnya, Mohammad Daoud Khan sukses menerapkan kebijakan pembangunan.
Di mana dia berhasil membangun jalan raya antar kota hingga infrastruktur penting di Afghanistan.
Di bawah Mohammad Daoud Khan, Afghanistan mendapat bantuan ekonomi dari Amerika Serikat (AS) dan bantuan sektor militer dari Uni Soviet.
Dianggap sebagai sosok pemimpin penting, mendadak dia diminta mundur oleh Raja Zahir Shah.
Dia memang mundur, tapi pada tahun 1973, dia melakukan kudeta bersama perwira militer lainnya.
Setelah sukses melengserkan Raja Zahir Shah, Mohammad Daoud Khan membubarkan Kerajaan Afghanistan dan merubahnya menjadi Republik.
Dia pun menjadi presidennya.
Di bawah tangan dingin Mohammad Daoud Khan, Afghanistan sukses menjadi negara yang makmur. Perdagangannya baik hingga warganya hidup baik.
Sayangnya, tanggal 27 April 1978, terjadi kudeta yang dipimpin Hafizullah Amin dari Partai Demokrasi Rakyat Afghanistan yang berhaluan komunis.
Kudeta itu berhasil membunuh Mohammad Daoud Khan sehari kemudian.
Mohammad Daoud Khan pun meninggal dunia pada 28 April 1979 di usia 68 tahun.
Sejak kematiannya, Afghanistan mengalami pemerosotan.
Dari semua sektor dan menjadi target invasi negara Barat hingga kelompok militan seperti Taliban.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Intisari Online |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar