GridPop.ID - Ingatkah anda dengan tragedi berdarah di dua masjid di Selandia Baru pada 15 Mare2019 silam?
Ya, tragedi yang begitu menggemparkan publik itu dikabarkan memakan banyak korban jiwa yang tak bersalah.
Namun dibalik tindakan keji itu, rupanya tersimpan aksi heroik seorang ayah rela mengorbankan segala hal termasuk anaknya demi menyelamatkan banyak nyawa.
Melansir pemberitaan GridPop.ID (17/3/2019) silam, penembakan itu terjadi di dua lokasi yakni Masjid Al-Noor di Christchurch dan sebuah masjid di Linwood, Selandia Baru.
Korban tewas paling banyak ditemukan di masjid Al-Noor yang merupakan lokasi pertama penembakan.
Para korban yang berjatuhan adalah jemaah masjid yang memang sedang bersiap untuk melaksanakan ibadah salat Jumat.
Dalam peristiwa penembakan di Masjid Linwood, terdapat sosok heroik yang merupakan salah satu jemaah masjid tersebut.
Ia adalah Abdul Aziz, seorang ayah dengan empat orang anak yang juga diajaknya ke masjid saat kejadian berlangsung.
Pada saat peristiwa penembakan berlangsung, Aziz memberanikan diri untuk melawan teroris yang tak lain adalah Brenton Tarrant.
Mengutip dari Daily Mirror via Kompas.com, Aziz dan keempatnya saat itu berada di masjid untuk menunaikan salat Jumat.
Kemudian ia mendengar suara tembakan yang amat kencang.
Bukannya segera berlari untuk menyelamatkan diri, Aziz malah meninggalkan anaknya dan menghadapi Tarrant.
Melansir dari Newshub via Kompas.com, pria berusia 48 tahun tersebut tampak berusaha berlindung di antara mobil-mobil.
Rupanya, Aziz berniat menjauhkan Tarrant dari masjid.
"Saya bermaksud membuat dia mengejar saya hingga ke tempat parkir supaya para jemaah bisa kabur. Namun kemungkinan dia tidak melihat saya," terangnya.
Saat akan berlari ke belakang, Aziz melihat sebuah senjata yang ditinggalkan oleh Tarrant.
Senjata yang dilaporkan berjenis shotgun tersebut kemudian diambil oleh Aziz.
"Saya berteriak 'Aku di luar! Aku di luar!'," katanya seperti dikutip dari Sky News via Kompas.com pada Minggu (17/3/2019).
Aziz kemudian mencoba menarik pelatuknya dan tak ada yang terjadi.
Mengetahui senapan tersebut kosong, Aziz melemparkan senjata tersebut layaknya sebuah anak panah dan melesat hingga memecahkan kaca mobil Tarrant.
Melihat senjata yang menghantam kaca sedemikian cepat, klaim Aziz, nampaknya membuat Tarrant terkejut serta dilanda ketakutan.
"Sialan, kalian semua bakal mati!" sumpah Tarrant sembari mengacungkan jari tengah kepada Aziz seraya menuju ke mobil dan melarikan diri.
Aziz kemudian terus mengejar mobil itu hingga perlintasan lalu lintas sebelum kembali ke masjid dan melihat banyak teman-temannya terluka.
Imam Linwood, Latef Alabi, memuji Aziz sebagai pahlawan.
"Jika saja Aziz tidak mengalihkan perhatiannya, mungkin kami semua sudah mati. Dia menyelamatkan kami," pujinya.
Namun Aziz tidak ingin jika dirinya disebut pahlawan.
Dia menjelaskan dia melakukannya atas dasar kemanusiaan.
"Jika bukan saya, mungkin orang lain bakal melakukannya," tambahnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid Pop |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar