GridPop.ID - Pembunuhan memang dilatarbelakangi berbagai motif.
Bahkan tak jarang pembunuhan justru dilakukan oleh orang terdekat korban.
Dilansir dari laman kompas.com, Ketua Departemen Kriminologi Universitas Indonesia (UI), Iqrak Sulhin menyampaikan bahwa terjadinya kasus pembunuhan juga biasanya diikuti oleh beberapa faktor, seperti terjadinya masalah dalam hubungan interpersonal antara pelaku dengan korban.
"Masalah interpersonal seperti adanya dendam, sakit hati, atau sengketa. Ini pula yang menjadi dasar bahwa pelaku adalah orang yang dikenal korban," ujar Iqrak ketika dihubungi Kompas.com pada Rabu (21/11/2018).
Iqrak juga mengungkapkan bahwa jarang sekali, bahkan nyaris tidak pernah ada kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh orang asing.
Seperti pembunuhan yang dilakukan oleh pria ini beberapa waktu lalu.
Pria ini diketahui membunuh kekasih gelapnya usai bercinta.
Diberitakan oleh suar.id pada (11/8/19), pelaku bernama Bagus Putu Wijaya (33).
Bagus sendiri adalah pembunuh SPG cantik bernama Ni Putu Yuniawati di Penginapan Teduh Ayu II, Denpasar, Bali, pada Senin (5/8/19).
Setelah membunuh korban, Bagus kabur dengan membawa mobil korban. Tapi Bagus lupa membuang kondom bekas dia pakai.
Mobil itu kemudian digadaikan oleh Bagus, dan uangnya dia gunakan untuk kabur ke Manado, ke rumah istri sahnya.
“Uang hasil menggadai mobil yang digunakan pelaku untuk melarikan diri datang ke Manado,” ujar Wakil Tim Resmob Polda Sulut, AKP Sugeng Wahyudi Santoso, Jumat (9/8).
Malam setelah membunuh Ni Putu, Bagus masih bersembunyi di sekitar Bandara Ngurah Rai.
Dia baru melarikan keesokan paginya dengan pesawat menuju Manado.
“Pesawatnya sempat transit di Surabaya baru ke Manado,” katanya.
Menurut keterangan Bagus, Ni Putu adalah wanita yang baru sebulan dia pacari.
"Saya baru sebulan pacaran sama dia dan kemudian bertemu di penginapan Teduh Ayu," kata pelaku saat diambil keterangan oleh Wakil Tim Resmob, Jumat (9/8/19).
Di kamar itulah mereka bertengkar dan Bagus mengaku ditampar oleh korban.
"Saya marah dan membekap serta menyumpal mulut korban hingga meninggal dunia,” jelas Sugeng.
Seperti disebut di awal, setelah menjadi pelarian, polisi akhirnya berhasil menangkap Bagus pada Jumat (9/8/2019).
Dia sempat buron selama tiga hari dan melarikan diri ke Manado, Sulawesi Utara.
Bagus melarikan diri ke Manado dan bersembunyi di kediaman istrinya di Kelurahan Teling, Kota Manado.
Tim Resmob Polda Sulut, Tim Macan Polresta Manado, Tim Resmob Polda Bali, dan Tim Resmob Polresta Denpasar, mendapat informasi keberadaan Bagus di Kelurahan Teling.
Saat petugas menggerebek rumah istrinya, Bagus tak berada di lokasi.
Petugas terus berupaya mencari keberadaan pelaku dan mendapat informasi bahwa pelaku sedang berada di Ratahan, rumah saudara istrinya.
Waka Tim Resmob Polda Sulut AKP Sugeng Wahyudi Santoso mengatakan, pihaknya mendapat informasi keberadaan pelaku di Manado dari Polda Bali.
"Nah saat dapat informasi tersebut, kami tim gabungan bergegas terus mencari keberadaan pelaku," katanya, Jumat (9/8/19).
Setelah dari rumah sang istri, polisi lalu bergerak menuju Ratahan.
Setekah kurang lebih dua jam melakukan pencarian, mereka akhirnya berhasil menemukan Bagus yang sedang berjalan kaki di jalan trans Ratahan.
"Kita tangkap pelaku sedang berjalan kaki di jalan raya, pelaku tak berkutik saat dilakukan penangkapan," kata Sugeng.
Selanjutnya, Bagus akan dikirim ke Polda Bali pada, Sabtu (10/8/2019), sekitar pukul 07.00 Wita melalui pesawat terbang.
Dalam proses penyidikan kabarnya ditemukan barang bukti berupa alat kontrasepsi bekas pakai usai melakukan hubungan intim.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar