3. Telusuri foto profil
Kemudian ketika ada "match" jangan langsung percaya begitu saja. Violet menyarankan untuk memeriksa foto profil tersebut di mesin pencari.
"Seperti di Google ada tools untuk melihat foto dan mencarinya. Kalau foto profilnya muncul dimana-mana dan tidak sesuai dengan keterangan di profil, maka bisa dipastikan itu scam," katanya.
4. Ajak kencan lewat video
Apabila semuanya tampak aman, pengguna aplikasi kencan bisa mengajak orang yang cocok itu untuk melakukan video dating atau kencan virtual.
Bertemu lewat video membantu pengguna untuk membuktikan "match" adalah orang yang benar atau bukan. Ajak ngobrol untuk mencari informasi lebih mendalam.
Jika ada sesuatu yang mencurigakan seperti sosoknya terlihat sangat sempurna, maka patut dicurigai.
"Misal orangnya terlihat cantik sekali, tampan sekali, atau bahkan kaya raya sekali. Ini bisa dicurigai," ujar Violet.
5. Laporkan
Dirinya mengingatkan, aplikasi kencan memang harus digunakan secara hati-hati.
Bila pengguna menjadi korban scamming, maka jangan sepenuhnya mengontrol sendiri.
Pengguna bisa melaporkan orang yang menipunya ke penyedia layanan aplikasi kencan agar di-blacklist.
Namun apabila penipu sangat membahayakan, pengguna dapat melaporkannya ke pihak berwajib.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar