GridPop.ID - Tertawa selama ini selalu dianggap sebagai kegiatan yang positif.
Tertawa bahkan dipercaya bisa menjadi obat yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit baik fisik maupun mental.
Menurut penelitian Yale Scientific yang dilansir melalui Kompas.com, otak akan melepaskan neurotransmitter yakni dopamin ketika seseorang tersenyum atau tertawa.
Dopamin itu dapat memberikan efek rasa bahagia yang berkepanjangan.
Seperti dikutip dari Medical Daily, tersenyum juga baik untuk kesehatan paru-paru, otot, jantung, dan sistem kekebalan tubuh.
Saat tersenyum, tubuh seseorang biasanya akan lebih rileks dan hal itu dipercaya dapat menurunkan tekanan darah.
Begitu pula dengan efek tertawa yang dapat meningkatkan serotonin dan endorfin di otak sehingga mengurangi hormon stres dalam tubuh.
Endorfin dikenal sebagai obat alami penghilang rasa nyeri di tubuh.
Kendati demikian, terlalu banyak tertawa atau tertawa secara berlebihan rupanya juga membawa efek buruk pada tubuh.
Bahkan dilaporkan NOVA.ID, seorang filsuf Yunani dinyatakan tewas karena tertawa terlalu keras dan berlebihan hingga memicu masalah kesehatan di dalam tubuhnya.
Ya, dilansir dari Healthline, tertawa berlebihan ternyata memang berbahaya dan bisa menyebabkan kondisi yang dapat mengancam jiwa, di antaranya sebagai berikut.
1. Aneurisma otak pecah
Aneurisma otak adalah tonjolan yang terbentuk di pembuluh darah (arteri) di otak.
Beberapa aneurisma tidak terdiagnosis, namun tonjolan tersebut bisa pecah dan menyebabkan pendarahan di otak.
Tertawa berlebihan bahaya pada otak, dapat membuat aneurisma pecah yang dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan otak, serta menyebabkan peningkatan tekanan di rongga tengkorak.
Tekanan yang meningkat ini dapat mengganggu suplai oksigen ke otak, terkadang mengakibatkan koma atau kematian.
2. Serangan asma
Mengalami emosi yang berbeda dapat memicu gejala asma. Ini termasuk menangis, stres, kegembiraan sampai tertawa.
Beberapa orang hanya mengalami gejala asma ringan.
Namun di sisi lain, tertawa keras dan berlebihan dapat memicu serangan asma yang parah, sehingga mengalami kesulitan bernapas.
Tanpa pengobatan asma sesegera mungkin, serangan asma yang disebabkan oleh tawa dapat mengancam jiwa dan menyebabkan gagal napas atau serangan jantung.
3. Kejang gelastik
Bahaya tertawa berlebihan dan terlalu keras, dapat memicu kejang gelastik. Kejang gelastik biasanya dimulai di hipotalamus.
Kejang ini unik karena sering dikaitkan dengan tawa atau cekikikan yang tidak terkendali saat bangun atau tidur.
Orang yang kejang mungkin tampak tertawa, tersenyum, atau menyeringai. Ekspresi emosional ini dipaksakan dan tidak terkendali.
Kejang gelastik terkadang disebabkan oleh tumor otak di hipotalamus.
4. Asfiksia
Kematian karena tertawa juga dapat terjadi jika tertawa terlalu keras menyebabkan sesak napas atau mati lemas.
Tertawa terlalu keras dapat menghalangi pernapasan atau menyebabkan seseorang berhenti bernapas, sehingga tubuh kekurangan oksigen.
Jenis kematian ini kemungkinan terjadi karena overdosis nitrous oxide.
Nitrous oxide umumnya dikenal sebagai gas tawa, anestesi inhalasi yang digunakan selama beberapa prosedur perawatan gigi.
5. Syncope atau Sinkop
Sinkop adalah hilangnya kesadaran sementara atau pingsan karena aliran darah yang tidak mencukupi ke otak.
Ini disebabkan oleh tekanan darah rendah, penurunan detak jantung, dehidrasi, kelelahan, dan keringat berlebih.
Terkadang, sinkop bersifat situasional dan dipicu oleh batuk atau tawa yang berat. Jika disebabkan oleh kondisi jantung ini dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
Sinkop yang dipicu oleh tawa mungkin tidak menyebabkan serangan jantung, namu dapat menyebabkan cedera yang mengancam jiwa jika Anda pingsan dan kepala terbentur.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Nova.ID |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar