Lim mengaku telah lama meminta pemerintah Malaysia menjauhkan diri dari kepercayaan buta pada "penguncian total", dan membuka bisnis sesuai dengan tujuan "hidup bersama Covid" alih-alih strategi "nol Covid".
Sebagai gantinya, dia mengajukan adanya pembatasan yang ditargetkan (parsial).
“Ini adalah keburukan yang harus kita atasi karena ini adalah angka yang tak terbayangkan bagi Malaysia ketika pandemi Covid-19 dimulai 20 bulan lalu,” pungkas Lim.
Dilansir dari Tribunnews.com, Malaysia termasuk satu diantara beberapa negara yang kerap memberlakukan lockdown untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
Meskipun lockdown tidak banyak membantu sebab buktinya kasus Covid-19 di negara itu belum juga turun.
Kasus baru yang dilaporkan Malaysia pada Kamis (2/9/2021) kembali melewati angka 20.000, tepatnya 20.988 infeksi baru.
Negara bagian Selangor menyumbang paling banyak beban kasus harian dengan 2.073 infeksi. Sedangkan Serawak dan Kedah masing-masing melaporkan 2.992 dan 2.455 kasus.
Kemudian, Sabah melaporkan 2.329 infeksi baru dan Johor 2.145 kasus baru harian.
Jumlah kasus Covid-19 harian baru di Malaysia telah bertahan dalam kisaran lima angka sejak 13 Juli lalu.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar