GridPop.ID - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tak kunjung terpecahkan.
Publik pun dibuat penasaran dengan sosok yang tega menghabisi nyawa ibu dan anak tersebut.
Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan atas kasus pembunuhan yang merenggut nyawa Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Dilansir dari TribunJabar.ID via Grid.ID, para saksi pun turut diperiksa guna mengungkap kasus pembunuhan yang menggegerkan ini.
Tak lupa polisi memeriksa Yosef dan istri mudanya, M.
Belum lama ini, polisi menerjunkan anjing pelacak untuk ikut mengungkap sosok pelaku pembunuhan.
Olah TKP dilakukan pada, Selasa (30/8/2021).
Hasil dari pelacakan tersebut ditemukan sepasang sepatu berwarna putih.
Kemudian oleh polisi, sepatu itu dienduskan ke anjing pelacak.
Belum lama ini terungkap bahwa sepatu yang ditemukan itu merupakan milik Amalia Mustika Ratu.
Saat anjing pelacak diterjunkan ke lokasi, ia sempat menggonggong ke salah satu saksi.
Dalam olah TKP yang dilaksanakan tersebut, dihadirkan sejumlah saksi antara lain, Yosef, istri muda Yosef, Yoris (kakak Amalia), Lilis (kakak Tuti), dan dua orang saksi lain.
Meski begitu, belum diketahui siapa sosok saksi yang menyebabkan anjing tersebut sampai menggonggong.
Melansir kanal Youtube KOMPASTV pada Senin (6/9/2021), saat ditanya mengenai anjing pelacak yang menggonggongi seorang saksi, kuasa hukum Yosef justru tak mau memberikan tanggapannya.
Ia berujar bahwa pihaknya belum bisa memberikan keterangan.
Tak hanya itu, ia malah meminta maaf lantaran tak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut.
"Kami belum bisa menjawab itu, maaf ya," ujarnya.
Sementara itu dilansir dari Kompas.tv, Kriminolog Universitas Padjajaran (Unpad) Yesmil Anwar ikut menyoroti kasus pembunuhan ini dan ia menyebut bahwa kasus ini dilakukan secara berencana dan melibatkan banyak pelaku.
Yesmil menduga bahwa setidaknya ada tiga motif utama yang menyertai dalam setiap kasus pembunuhan berencana.
Pertama, adanya motif hubungan sosial. Kedua, hubungan asmara. Terakhir, motif kekuasaan dan harta.
"Ketiga motif tadi selalu menjadi latar belakang dari orang yang melakukan tindak kejahatan," kata Yesmil Anwar, Minggu (5/9/2021).
"Dengan demikian maka pihak kepolisian harus menelusuri kemungkinan dari ketiga motif tersebut."
Ia yakin bahwa polisi telah menelusuri ketiga motif tersebut, termasuk karakter korban dengan orang lain semasa hidupnya.
"Apakah ada kaitannya dengan masalah finansial, kekuasaan, atau hubungan sosial antara korban dan pelaku, termasuk karakter korban dengan orang lain semasa hidupnya," ucapnya.
Namun hingga saat ini polisi terus melakukan penyelidikan terkait pembunuhan yang terjadi pada 18 Agustus 2021 itu.
Polisi juga meminta agar semua pihak bersabar lantaran pihaknya masih terus bekerja.
GridPop.ID (*)
Source | : | Grid.ID,Kompas.tv |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar