GridPop.ID - Albert Einstein merupakan salah satu ilmuwan jenius yang pernah hidup di bumi ini.
Albert Einstein merupakan fisikawan asal Jerman yang menjadi sosok pilar utama konsep fisika modren.
Hampir semua penemuan dan karya Albert Einstein memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, bahkan hingga saat ini.
Dikenal sebagai ilmuwan yang jenius, pria kelahiran 14 Maret 1879 ini menerima penghargaan Nobel Fisika pada tahun 1921 atas penemuannya terhadap fisika teoritis, khususnya tentang hukum fotolistrik yang kemudian menjadi cikal bakal pengembangan teori kuantum.
Terlepas dari kejeniusannya di dunia sains, Albert Eisntein juga memiliki falsfah sendiri mengenai hidup yang bahagia.
Pria yang dijuluki sebagai Bapak Fisika ini pernah menulis catatan kecil tentang kebahagiaan.
Sebagaimana dikutip dari Kompas.com, catatan kecil Einstein ini telah laku terjual dengan harga 1,56 juta dollar atau setara dengan Rp 22 miliar di sebuah rumah lelang di Yerusalem.
Dilansir BBC, Einstein memberikan catatan itu kepada seorang kurir di Tokyo pada tahun 1922, sebagai pengganti tip karena tak memiliki uang.
Kala itu Einstein baru saja memenangkan hadiah Nobel Fisika pada 1921. Ia sedang berada di Jepang dalam sebuah tur kuliah.
Alhasil ia memberi sebuah catatan kecil berisi tulisan dan tandatangannya menggunakan alat tulis dari Imperial Hotel Tokyo.
Ia lantas berkata pada utusan bahwa jika dia beruntung, catatan itu akan menjadi berharga. Dan benar saja, catatan kecil itu kini berharga bahkan dinilai dengan harga fantastis.
Lalu kira-kira apa isi catatan kecil yang ditulis Einstein tentang hidup yang bahagia?
Satu kalimat, yang ditulis dalam bahasa Jerman, seolah menjadi paradoks. Mengajarkan hidup sederhana, tapi catatan pesannya berharga mahal.
"Hidup yang tenang dan rendah hati akan membawa lebih banyak kebahagiaan daripada mengejar kesuksesan dengan kegelisahan terus-menerus yang menyertainya.
"Sementara itu, catatan kedua yang ditulis pada saat yang sama, hanya berbunyi: "Di mana ada kemauan, di situ ada jalan."
Sedikit menilik sejarah ilmuwan asal Jerman ini, Albert Einstein ternyata mewarisi darah ilmuwandari sang ayah.
Kembali mengutip dari Kompas.com, diungkapkan ayah Albert Einstein merupakan seorang insinyur berdarah Yahudi.
Ia lahir di Ulm, Jerman. Einstein menghabiskan masa kanak-kanaknya di Jerman dan Italia.
Penemu teori relativitas itu kemudian belajar fisika dan matematika di Akademi Politeknik Federal, Zurich, Swiss.
Saat itu, Einstein memilih menjadi warga negara Swiss dan pada 1905 dia meraih gelar doktor dari Universitas Zurich sambil bekerja di kantor urusan hak paten Swiss di Bern.
Di tahun yang sama, Einstein menerbitkan lima teori yang akan memberi dampak besar terhadap perkembangan ilmu fisika modern.
Tahun inilah yang banyak disebut para sejarawan fisika sebagai annus mirabilis atau tahun penuh keajaiban dalam karier Einstein.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar