GridPop.ID - Hewan bernama ular memang kerap ditakuti manusia.
Selain bisa yang dihasilkannya itu, ukuran ular juga seringkali membuat bulu kuduk merinding.
Ya, seperti ular Titanoboa ini yang dinobatkan sebagai ular terbesar di dunia.
Titanoboa adalah ular terbesar di dunia yang diperkirakan panjangnya mencapai 12-13 meter.
Kerangka parsial ular raksasa bernama Titanoboa cerrejonensis ditemukan oleh tim ilmuwan internasional di Kolombia.
Saat ini, kerangka titanoboa disimpan di Museum Sejarah Alam, Florida.
“Ular yang sangat besar. Benar-benar memicu imajinasi orang, tetapi kenyataan telah melampaui fantasi Hollywood,” ujar ahli paleontologi vertebrata Museum Florida, Jonathan Bloch, dilansir dari laman Museum Florida.
Jason Head, ahli paleontologi di University of Toronto, mengatakan, titanoboa memiliki tubuh yang sangat lebar.
Berat dan panjangnya melebihi ular anaconda yang memiliki panjang 6 meter dengan berat sekitar 200 kg.
Dilansir Smithsonian, tengkorak ular hampir tidak pernah ditemukan karena sangat rapuh dan mudah hancur.
Oleh sebab itu, hampir tidak mungkin untuk bisa membuat gambaran yang jelas dan akurat mengenai ular titanoboa ini.
Namun, para ahli berhasil mengungkap fragmen dari tiga tengkorak titanoboa. Ini memudahkan mereka untuk mengetahui rupa dari ular raksasa tersebut.
Ular yang beratnya mencapai 1,25 ton ini hidup selama Zaman Paleosen, periode 10 juta tahun setelah kepunahan dinosaurus, ujar Bloch.
Selama ekspedisi, para ilmuwan menemukan banyak kerangka kura-kura raksasa dan kerabat buaya primitif yang sudah punah yang kemungkinan dimangsa oleh ular titanoboa.
“Sebelumnya, tidak ada fosil vertebrata yang ditemukan antara 65-55 juta tahun yang lalu di Amerika Selatan yang tropis. (Penemuan) ini membuat kami memiliki pemahaman tentang seperti apa kehidupan di Neotropis utara,” kata Bloch.
“Sekarang kita memiliki jendela ke waktu tepat setelah dinosaurus punah dan benar-benar dapat melihat seperti apa hewan yang menggantikan mereka,” imbuhnya.
Bloch menjelaskan, dimensi ular titanoboa menunjukkan bahwa suhu di wilayah khatulistiwa dulunya jauh lebih tinggi.
Pasalnya, ukuran tubuh ular dan hewan berdarah dingin lainnya ditentukan oleh suhu di lingkungan tempat tinggal mereka.
“Jika melihat hewan berdarah dingin dan penyebarannya saat ini, yang besar berada di daerah tropis, tempat terpanas, dan akan ukurannya akan semakin kecil jika semakin jauh dari khatulistiwa,” ucapnya.
Berdasarkan ukuran tubuh ular titanoboa, tim ilmuwan mampu memperkirakan suhu tahunan rata-rata di khatulistiwa Amerika Selatan 60 juta tahun yang lalu, yakni 91 derajat fahrenheit.
Disamping itu, dikutip GridPop.ID dari GridKids.ID, meletakkan beberapa bahan alami ini bisa membantu anda mencegah ular masuk ke dalam rumah.
1. Kapur Barus
Kapur barus biasanya digunakan sebagai pengusir serangga seperti semut.
Namun ternyata, kapur barus bisa dijadikan sebagai pengusir ular karena baunya yang sangat mengganggu mereka.
Letakkan kapur barus di tempat yang berada di dekat pintu masuknya ular seperti lubang, celah atau area lain.
2. Minyak Cengkih dan Kayu Manis
Kids, minyak cengkih dan kayu manis juga merupakan bahan alami yang dapat kamu gunakan sebagai pengusir ular.
Campurkan kedua bahan di atas lalu semprotkan langsung pada ular.
Namun harus tetap hati-hati karena ular akan bergerak cepat ketika disemprotkan langsung.
3. Bawang Putih dan Bawang Merah
Bumbu dapur yang selalu ada di rumah ini, bawang putih dan bawang merah juga cukup efektif untuk mengusir ular.
Caranya cukup campurkan bawang putih dan bawang merah dengan garam batu lalu taburkan di sekitar rumahmu.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar