Akan tetapi, semuanya masih perlu penelitian lebih jauh dan akhirnya fosil diamankan balai pelestarian.
Meski ada temuan fosil di pekarangan rumahnya, Tumijo mengaku tidak terlalu terkejut lantaran ia telah mendengar cerita dari para orang tua terdahulu bahwa kawasan yang ditinggalinya adalah hutan belantara dan rawa-rawa.
Tumijo kini menunggu hasil penelitian itu sekaligus ingin memastikan langkah pemerintah berikutnya atas temuan ini.
“Bila dikehendaki negara, harapan saya ada jalan keluar untuk keturunan kami. Kalau untuk ilmu pengetahuan silakan,” kata Tumijo.
Sementara itu dilansir dari Tribunvideo.com, beberapa waktu lalu juga ditemukan fosil spesies paus unik yang berusia 43 juta tahun oleh ilmuwan Mesir.
Temuan tersebut membuat para ilmuwan takjub lantaran fosil paus yang ditemukan memiliki empat kaki dan dapat hidup di darat ataupun di laut.
Melansir laman Insider, Senin (30/8/2021), temuan fosil paus berkaki empat diterbitkan dalam jurnal "Proceedings of the Royal Society B" yang kini masih dalam proses peninjauan sesama rekan ilmuwan.
Temuan tersebut memberi petunjuk tentang bagaimana awal mula paus bertransisi dari penghuni darat menjadi makhluk laut.
Laporan yang diterima, spesies tersebut kemudian diberi nama Phiomicetus.
Baca Juga: Monster Terbesar Berleher Panjang dan Bertubuh Kekar Ditemukan di Antartika! Begini Bentuknya
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunVideo.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar