GridPop.ID - Wanita ini syok bukan main saat akan berhubungan intim dengan sang suami.
Pasalnya, pintu kamar tetiba terbuka hingga dapati ibu mertuanya berdiri di sana.
Diberitakan oleh eva.vn pada (15/9/21), Giang Minh adalah seorang ibu hamil yang mengandung tepat setelah menikah.
Setelah mendengar kabar baik ini, ibu mertuanya datang ke Suzhou dari kampung halamannya untuk tinggal bersamanya untuk merawat menantu perempuannya.
Hal ini terkadang membuat para pengantin baru merasa sedikit tidak nyaman.
Bahkan, demi melindungi calon cucunya, ibu mertua Giang Minh bahkan berjaga-jaga untuk mencengan menantu dan suaminya berhubungan intim.
Dia mengatakan bahwa dalam 3 bulan pertama, janinnya masih lemah sehingga dia tidak bisa melakukan hal tersebut.
Saya pikir setelah akhir 3 bulan pertama, ibu mertua Giang Minh akan lebih nyaman sehingga pasangan itu bisa memiliki waktu pribadi bersama.
Tanpa diduga, dia terus mencari cara untuk mencegahnya.
Beberapa hari yang lalu, suami Giang Minh menyelesaikan perjalanan bisnis selama dua minggu dan kembali ke rumah.
Menyambut kembali putranya, ibu mertuanya segera memutuskan untuk pergi ke pasar untuk membeli beberapa makanan laut lagi untuk memberi makan anak-anaknya.
Melihat ini, pasangan itu langsung bersukacita.
Menunggu ibunya pergi, suaminya Giang Minh bergegas menghampiri istrinya bak serigala lapar.
Tanpa diduga, dengan semangat tinggi saat akan berhubungan intim, pintu kamar tiba-tiba terbuka.
Sontak saja pasangan ini pun syok bukan main hingga panik.
Melihat ke luar pintu, dia melihat ibu mertuanya berdiri di sana.
Dia dengan keras memarahi suami dan istrinya karena telah menyakiti cucunya.
Setelah itu, dia juga memutuskan untuk tidur dengan Giang Minh mulai sekarang, sementara suaminya tidur di kamar lain.
Meski mengerti apa yang dikhawatirkan ibu mertuanya, Giang Minh justru merasa tidak nyaman.
Dia terus memikirkan apakah hubungan suami istri selama kehamilan akan mempengaruhi bayinya seperti yang dikatakan ibu mertuanya.
Mengambil kesempatan untuk melakukan tes kehamilan, dia membawa pertanyaan dalam hatinya untuk ditanyakan kepada dokter.
Mendengar ini, ibu hamil ini menghela nafas lega.
Menurut dokter, hubungan intim pasangan selama kehamilan (jika ada kehamilan normal yang sehat) membawa banyak manfaat yang tidak terduga, terutama:
1. Memberikan darah dan oksigen ke janin
Selama "senggama" pasangan, rahim ibu hamil akan berkontraksi secara berirama di bawah sirkulasi darah yang kuat, kontraksi ini ditransmisikan ke janin sebagai getaran ringan.
Bagi janin, sensasi getaran ini tidak hanya membuat bayi tidak nyaman, tetapi juga membuatnya lebih bersemangat karena getaran yang berirama.
Selain itu, "seks" juga meningkatkan kecepatan sirkulasi darah di tubuh ibu hamil, sehingga dengan cepat memberikan jaringan dan oksigen ke janin dengan lebih baik.
2. Mengurangi stres pada ibu hamil
"Pendahuluan" sebelum pertempuran tidak hanya membantu meningkatkan kesenangan tetapi juga membantu ibu hamil rileks berkat belaian penuh kasih dari suami mereka.
Diikuti oleh perasaan kegembiraan untuk mengurangi stres, serta menstabilkan pikiran.
Hal ini sangat baik untuk perkembangan janin.
3. Memudahkan ibu hamil untuk melahirkan
Hubungan intim yang tepat akan membantu otot-otot di rongga panggul dan leher rahim belajar untuk rileks dan rileks selama olahraga berat.
Pada saat ibu hamil melahirkan, otot-otot itu akan tahu bagaimana menjadi lebih elastis, mengurangi kemungkinan merobek atau menggorok epiglotis.
Pada saat yang sama, setelah melahirkan, otot juga cepat pulih kembali ke keadaan semula.
Meski bercinta membawa banyak manfaat baik bagi ibu hamil maupun janin, namun calon ibu tetap harus memperhatikan hal-hal berikut:
- Perhatikan kebersihan kebersihan sebelum berhubungan: Untuk menghindari bakteri masuk ke dalam vagina dan mempengaruhi perkembangan bayi, baik Anda maupun suami harus memperhatikan kebersihan sebelum berperang, sebaiknya gunakan kondom.
- Kontrol frekuensi: Meskipun dokter mengizinkan "cinta", Anda dan istri harus memperhatikan pengontrolan frekuensi, jangan "aktif" terlalu sering, terlalu sering dan hanya boleh melakukan posisi aman, cocok untuk ibu hamil.
Selain itu, dalam 3 bulan pertama dan 3 bulan terakhir kehamilan, pasangan perlu membatasi seks.
Karena 3 bulan pertama janin tidak stabil, mudah terjadi keguguran, 3 bulan terakhir akan menyebabkan ibu melahirkan prematur.
- Kontrol intensitas: Menjelang akhir kehamilan, perut ibu hamil lebih besar, sehingga gerakannya tidak fleksibel.
Oleh karena itu, suami harus memperhatikan postur tubuhnya, memperhatikan kekuatan dan intensitas gerakan agar tidak mempengaruhi keselamatan anak-anaknya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Eva.vn |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar