GridPop.ID - Jahe dikenal sebagai salah satu bumbu dapur yang bisa dijadikan obat tradisional.
Dilansir dari laman kompas.com, jahe merupakan bahan rempah yang dipercaya bisa menyembuhkan batuk dan juga meningkatkan sistem imun.
Jahe sendiri sudah ratusan tahun digunakan sebagai bumbu penyedap masakan.
Ditambahkan pada rebusan daging atau ikan-ikanan untuk menghilangkan bau amis yang ada dan memberikan sedikit sensasi pedas.
Rimpang jahe juga sering digunakan sebagai bahan minuman herbal.
Biasanya jahe akan dibakar kemudian digeprek sebelum nantinya direbus dengan air dan gula batu atau gula aren.
Manfaat lain jahe adalah mengurangi resiko terkena kanker.
Dari penelitian medis, disebutkan bahwa jahe bisa digunakan untuk mengurangi risiko tubuh terkena kanker.
Selain itu jahe juga bisa mengurangi peradangan pada usus.
Mengonsumsi jahe setiap hari bisa memperbaiki sel-sel kulit mati. Karenanya, sistem imun pun bisa bekerja dengan maksimal.
Namun, perlu diketahui, jahe ternyata juga bisa menimbulkan efek mengerikan jika nekat dikonsumi saat tubuh dalam kondisi ini.
Dilansir dari laman sajiansedap.com, berikut kondisi tubuh yang dilarang untuk mengkonsumi jahe
Kondisi Ini Dilarang Konsumsi Jahe
Meskipun jahe memiliki nutrisi yang kuat dan senyawa bioaktif, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui tentang efeknya pada kondisi medis tertentu.
Jahe terkenal karena kemampuannya untuk menyembuhkan berbagai gangguan pencernaan.
Ia kaya akan enzim, yang membantu pencernaan dan penguraian makanan dan juga dalam proses detoksifikasi tubuh.
Tetapi terlepas dari manfaat jahe yang hebat, Jahe harus dihindari jika Anda mengalami salah satu dari 4 kondisi berikut:
1. Kehamilan
Menjadi stimulan yang tinggi, jahe membantu pencernaan dan mendukung kesehatan otot juga.
Namun, konsumsi ini selama kehamilan dapat menyebabkan kontraksi dini dan persalinan.
Itu harus dihindari selama trimester terakhir kehamilan.
Selain itu, jahe kemudian mencegah penyerapan vitamin yang larut dalam lemak dan zat besi.
Meskipun jahe dapat meredam mual di pagi hari, lebih baik berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
2. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Yang mau mengonsumsi jahe tapi juga sedang mengonsumsi sejumlah obat tertentulebih baik berkonsultasi dengan dokter .
Sebagai misal obat diabetes atau tekanan darah tinggi.
Kombinasi jahe dengan insulin, beta-blocker, atau antikoagulan dapat mengubah efek obat pada tubuh.
Karena jahe merangsang pengenceran darah dan menurunkan tekanannya, maka dapat mengurangi khasiat dari obat-obatan tersebut.
3. Gangguan darah
Karena jahe menstimulasi sirkulasi darah, jahe bermanfaat untuk kasus obesitas, penyakit arteri perifer, atau penyakit Raynaud.
Namun, bagi penderita hemofilia, manfaat jahe ini tidak berlaku.
Karena jahe justru menetralkan efek obat yang digunakan dalam kasus hemofilia.
4. Kekurangan berat badan
Hindari jahe dan juga suplemennya jika Anda termasuk orang yang kekurangan berat badan.
Ini karena kemampuan jahe untuk meningkatkan kadar pH lambung serta produksi enzim pencernaan.
Pada akhirnya itu akan bermuara pada pengurangan keinginan untuk makanan dan peningkatan proses pembakaran lemak.
Situasi ini dapat menyebabkan rambut rontok, penurunan berat badan, massa otot yang buruk, dan ketidakteraturan menstruasi bagi wanita.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,sajiansedap.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar