GridPop.ID - Misteri sosok pembunuhan ibu dan anak di Subang tak kunjung terpecahkan.
Polisi sampai sekarang masih terus melakukan penyelidikan tentang kasus pembunuhan tersebut.
Dilansir dari Grid.ID, pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang belum juga terpecahkan membuat Badan Reserse Kriminal Mabes Polri turut membantu menyelesaikan kasus ini.
25 saksi dan barang bukti juga terus diselidiki secara mendalam.
Supaya pelaku dapat terungkap, maka setiap pernyataan dari saksi dan juga barang bukti yang diperoleh mesti disinkronisasikan serta dikembangkan dengan baik.
"Mereka mengevaluasi, dan terus melakukan penyelidikan dan mengerucutkan saksi-saksi yang sekiranya mengarah pada ditemukannya tersangka, ini sedang didalami."
"Tapi, bukan berarti saksi yang dipanggil terus akan menjadi tersangka, tidak.
Ada pengembangan, kemudian ada ditemukannya bukti-bukti, disinkronisasikan dengan keterangan beberapa saksi itu yang akan didalami terus," kata kata Erdi A Chaniago, Kepala Humas Polda Jabar, dikutip dari Kompas.com, Rabu (15/9/2021).
Tak terasa kasus ini tela memakan waktu penyelidikan hingga satu bulan lamanya untuk mengungkap sosok tersangka.
Berdasarkan 25 saksi yang dimintai keterangan, dua di antaranya adalah Yosef (56) dan Yoris (34) yang kembali menjalani pemeriksaan ke-9 tepatnya pada, Senin (13/9/2021).
Selain itu, ada satu sosok saksi lain yang juga dipanggil polisi lantaran memiliki akses ke rumah korban.
Dia adalah Danu yang diketahui berprofesi sebagai salah satu pengurus Yayasan Bina Prestasi Nasional dimana Yoris dan Amalia menjabat sebagai bendahara di sana.
"Sejauh ini pemeriksaan terhadap saksi memang pada orang terdekat dari korban."
"Tapi, ada satu lagi yang dimintai keterangan tapi di luar keluarga yakni Danu," ucap kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, dikutip dari Tribun Wow.com.
Kuasa hukum Yosef menuturkan bahwa Danu memiliki akses untuk masuk ke rumah korban, selain itu juga ia kerap datang ke kediaman Tuti dan Amalia pada malam hari.
"Pak Yosef kepada saya berbicara bahwa salah satu dari keluarga korban itu yang memiliki akses datang ke rumah selain kedua korban, yakni anak tertuanya Yoris dan pak Yosef sendiri."
"Saksi lainnya itu sering datang ke rumah malam-malam, saya kurang tau jelas memang sudah biasa aja bahwa D (Danu) sering datang ke rumah, itu menurut keterangan Yosef, ya," ujar Rohman.
Usai menjalani pemeriksaan, Yosef tak banyak menunjukkan ekspresi dan hanya mengacungkan jari jempol pada awak media tanpa berucap sedikit pun.
Melansir Tribun Video.com, Yosef sempat ditanya beberapa hal termasuk tentang bercak darah yang ada di jaketnya.
Namun, pria tersebut enggan mengucapkan apapun setelah selesai diperiksa.
Terlepas dari itu, tak kunjung terungkapnya kasus pembunuhan sadis ini membuat warga resah.
Dilansir dari Kompas.tv, warga di sekitar lokasi kejadian mengaku cukup terganggu dan resah.
Selama ini para warga tak jarang ditanyai polisi, mereka juga takut jika sewaktu-waktu pelaku pembunuhan akan kembali ke lokasi kejadian.
Meski demikian, polisi dari Polsek Jalancagak, Polres Subang, serta Polda Jawa Barat hingga tim dari Mabes Polri, terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
GridPop.ID (*)
Source | : | Grid.ID,Kompas.tv |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar