GridPop.ID - Belakangan ini publik digegerkan dengan gangguan jaringan telkomsel dan indihome di sejumlah perangkatnya.
Melansir Tribunnews, jaringan internet Indihome dan Telkomsel dikabarkan mengalami gangguan sejak Minggu (19/9/2021) malam.
Melalui akun Twitternya, pihak Telkomsel membenarkan adanya gangguan yang terjadi dan meminta maaf terkait peristiwa tersebut.
Pihaknya menyebut ada gangguan teknis yang terjadi pada layanan internet terutama di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Natuna, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Ia juga mengatakan, gangguan tersebut disebabkan oleh adanya masalah pada sistem komunikasi kabel laut JaSuKa (Jawa, Sumatera dan Kalimantan) ruas Batam - Pontianak.
Topik soal gangguan jaringan internet Telkomsel dan Indihome bahkan sempat menjadi trending topik di Twitter.
Banyak orang mengeluhkan gangguan tersebut lantaran menghambat kinerja mereka dan mengganggu berbagai aspek kehidupan lainnya.
Ya, seperti kita ketahui bersama, di zaman modern seperti ini, layanan internet menjadi satu hal yang penting lantaran hampir semua lini kehidupan memerlukan.
Namun, apa jadinya jika suatu hari nanti terjadi kiamat internet? Mengapa bisa terjadi? Simak penjelasannya berikut.
Melansir Tribunnews via GridHot.ID, badai matahari mungkin merupakan fenomena umum di Matahari.
Akan tetapi, badai matahari nyatanya dapat memengaruhi kehidupan makhluk hidup di Bumi.
Dilansir dari Kontan.co.id, fenomena badai matahari kabarnya berpotensi menyebabkan "kiamat internet" yang berdampak membuat jutaan orang pengguna internet bakal offline.
Tidak bisa dipungkiri, beberapa orang bakal kesal apabila internet mati karena kuota habis atau terputus dari jaringan wi-fi?
Tahan dulu, faktor yang menyebabkan internet mati ada beragam, bisa jadi karena gangguan dari jaringan internet itu sendiri atau masalah server dari sebuah situs yang Anda tuju.
Terlepas dari semua itu, pernahakah Anda berpikir bahwa masih ada penyebab lainnya yang membuat internet yang biasa kita gunakan pada akhirnya tumbang?
Mengutip dari Gizbot, ilmuwan memperingatkan bahwa badai super matahari sedang menuju ke Bumi dan dapat menyebabkan "kiamat internet".
Badai matahari dapat berpotensi merusak satelit komunikasi dan meninggalkan jutaan orang dalam keadaan offline.
Namun demikian, badai matahari yang akan datang akan jauh lebih berbeda, para ilmuwan telah memperingatkan.
Sebelum itu, mari kita mengenal apa itu fenomena badai matahari.
Badai matahari yang kerap kali disebut sebagai badai magnetik adalah sebuah gangguan sesaat yang terjadi pada magnetosfer yang disebabkan oleh gangguan pada interplanetary medium.
Badai tersebut terjadi dikarenakan letupan lidah api besar yang terjadi di matahari.
Matahari juga terus menerus mengirimkan partikel eletromagnetik. Partikel inilah yang disebut angin matahari.
Gelombang elektromagnetik matahari yang sama juga menciptakan fenomena Aurora di dekat Kutub. Namun, setiap 100 tahun, angin matahari berubah menjadi badai matahari besar atau superstorm.
Berbeda dengan badai matahari biasa, superstorm akan berdampak buruk bagi manusia di Bumi, terutama bagi mereka yang memiliki gaya hidup modern.
Pengaruh badai matahari
Sebuah studi berjudul "Solar Superstorms: Planning for an Internet Apocalypse" yang direpresentasikan pada konferensi komunikasi data SIGCOMM 2021.
Penulisnya, yakni Sangeetha Abdu Jyothi dari Universitas of California, Irvine, menjelaskan bahwa matahari diperkirakan akan menjadi lebih aktif dalam waktu dekat.
Sang penulis menjelaskan bahwa kemajuan teknologi modern terjadi selama periode aktivitas matahari yang lemah.
Tapi itu akan berubah sekarang karena matahari akan menjadi jauh lebih aktif, memuntahkan lebih banyak gelombang matahari seiring berjalannya waktu.
Ini akan menyebabkan cuaca luar angkasa yang ekstrem, yang secara langsung mempengaruhi kehidupan di Bumi seperti yang kita ketahui, antara 1,6 dan 12 persen dalam dekade berikutnya.
Sebagian besar dampak akan terjadi untuk kabel bawah laut.
Apakah menyebabkan kiamat internet?
Penelitian menjelaskan bahwa internet yang menggunakan serat optik (fiber optic) tidak akan memiliki banyak risiko kerusakan akibat badai matahari.
Hal ini karena serat optik tidak terpengaruh oleh arus dari gelombang magnetik.
Di sisi lain, kabel bawah laut mungkin tidak seberuntung serat optik, badai matahari dapat mengganggu bahkan beberapa kabel itu akan menyebabkan pemadaman konektivitas dan mengalihkan kita ke mode offline.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,Grid Hot |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar