GridPop.ID - Memiliki pasangan yang setia memang selalu menjadi dambaan bagi semua orang.
Pasalnya, pasangan yang seperti ini akan selalu ada untuk kita baik di saat suka maupun duka.
Seperti kisah yang viral di media sosial, seorang wanita mendapat pasangan yang setia menemaninya saat sakit hingga sembuh.
Kisah wanita ini terungkap pertama kali pada video akun TikTok, @rhmiipm.
Sang wanita diketahui mengidap penyakit di wajah, yang membuat bagian mukanya membengkak dan harus menjalani operasi.
Kemudian, kekasih sang wanita ini tetap setia menemani dari proses operasi hingga sembuh.
Hingga artikel ini terbit, video TikTok wanita itu ditonton lebih 1,4 juta orang.
Sejumlah warganet pun memuji si pengunggah beruntung punya pasangan yang selalu menemani.
"Beruntung ya mba, langgeng dan bahagia selalu. Sehat-sehat ya mba," komentar @kafkaawidya.
"Beruntung banget kamu ka," tulis @niki_alarifah.
Dikonfirmasi Tribunnews.com, wanita tersebut bernama asli Rahmi Putri Muharani atau dipanggil Rahmi (24), asal kota Padang, Sumatera Barat.
Sementara, sang kekasih bernama Rizkan Arif (24).
Rahmi menceritakan, penyakit di wajah itu ia alami sekitar tahun 2018-2019.
Ia didiagonis dokter mengidap Ameloblastoma Maksila Dextra, yakni semacam tumor jinak di bagian wajahnya.
"Sederhananya sih tumor jinak dari bawaan lahir dan enggak semua orang bisa dapetin sakit ini, karena ini juga bawaan tapi tumbuhnya nanti itu ada ketentuan umur-umurnya," kata Rahmi saat dihubungi, Kamis (23/9/2021).
"Benjolan itu sifatnya jinak jadi pertumbuhan nya ga terlalu cepat makanya hitungan tahun baru bengkak banget," tambah dia.
Dikatakannya, benjolan tersebut tidak menimbulkan rasa sakit, namun dapat berefek buruk jika tak segera dioperasi.
"Wajah saya bisa miring dan struktur gigi bisa berantakan kalo enggak cepat-cepat dioperasi," tutur Rahmi.
Pacar Selalu Beri Semangat dan Setia Menemani
Rahmi dan pasangan sempat menjalani hubungan jarak jauh atau LDR dari tahun 2017 hingga 2019, karena ia kuliah di Depok, Jawa Barat.
Mereka selalu bertemu ketika Rahmi pulang kampung ke Padang.
Dalam keadaan sakit di wajah, Rahmi menyebut sang kekasih selalu memberi dukungan, baik secara fisik maupun psikis.
Misalnya, saat berpergian, kekasihnya tak pernah malu dengan keadaan wajah Rahmi yang membengkak.
"Saat kita di kota yang sama di kota padang, dia ga pernah malu bawa saya kemana-mana, ke cafe atau ke tempat lainnya meski wajah saya udah bengkak banget."
"Kalau saya ke mana-mana orang-orang pasti aneh ngeliat wajah saya tapi dia selalu ngelindungi & bawa santai aja," cerita Rahmi.
Kemudian, sang kekasih juga selalu menemani dia saat konsultasi dokter soal penyakitnya.
Hingga akhirnya pada 25 September 2019, Rahmi harus menjalani operasi di RSCM, Jakarta.
Meskipun tak menemani langsung saat operasi, kata Rahmi, sang kekasih selalu menemani dengan setia mendengar keluh kesahnya setiap hari.
"Karena dia mesti kuliah juga, kita sama-sama mahasiswa tingkat akhir mesti fokus skripsi. Tapi dia selalu nemenin saya setiap pagi & malamnya."
"Dengerin saya nangis-nangis ceritain kekhawatiran saya dan ceritain gimana kisah saya di RS setiap harinya."
"Dia benar-benar jaga mental saya buat tetap stabil karena pesan dokter. Memang gaboleh stres biar nanti pas operasi itu berjalan dengan lancar," tutur dia.
Lanjutnya, Rahmi menyebut kehadiran langsung kekasih diganti saat dirinya wisuda.
Pasca operasi pun, lanjut Rahmi, kekasihnya selalu menemaninya tanpa mengeluh.
Ia mengaku bersyukur memiliki sosok pasangan yang selalu setia dan mau menerimanya.
"Saya masih inget banget, gimana ribet dan riwehnya urusan di rumah sakit, ngantri lama ngurusin ini itu."
"Belum ngantri buat konsulnya. Tapi dia enggak pernah ngeluh bersyukur banget saya ketemu dia," ucap dia.
Kini, kondisi kesehatan Rahmi sudah membaik.
Rahmi dan kekasihnya ini sudah berpacaran selama 4 tahun.
Bahkan, keduanya sudah mengenal baik keluarga satu sama lain.
Bukan tidak mungkin, benjolan pada rahang merupakan tumor rahang ameloblastoma.
Melansir dari Kompas.com, Dokter spesialis bedah mulut RSHS Bandung, drg. Winarno Priyanto, menyatakan pemeriksaan dini sangat penting artinya untuk mencegah keterlambatan dalam penanganan.
Keterlambatan pemeriksaan tumor ameloblastoma dapat mengakibatkan penanggulangannya lebih sulit dan meningkatkan risiko kecacatan. Tingkat kecacatan, kata dia, dapat berupa deformasi (perubahan) bentuk wajah, cacat fungsi bicara dan fungsi pengunyahan.
Dijelaskan Winarno, tumor ameloblastoma adalah jenis tumor jinak yang berasal dari sel pembentuk gigi (odontogenik) yang tempat utamanya pada rahang. Kasus ini paling sering terjadi pada rahang bawah terutama sekitar sudut rahang bawah.
"Tumor ini umumnya terjadi pada dekade 3 sampai 5 usia kehidupan. Prosentase kasusnya sama pada laki-laki dan wanita," tuturnya.
Tumor pada rahang yang telah tumbuh besar ini, kata dia, dipastikan akan sangat mengganggu aktivitas penderitanya, baik secara fisik karena akan mengakibatkan kecacatan tinggi, maupun secara sosial.
"Tumor ini juga mempunyai sifat kekambuhan yang tinggi, sehingga jika tumbuhnya sudah sangat besar pemotongan tulang menjadi pilihan utama dalam penanganan tumor ini," pungkasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar