Namun, nasib baik belum berpihak kepadanya dan akhirnya gagal.
"Saya sudah dua kali ikut tes untuk menjadi anggota TNI AD. Pertama saya mendaftar di Secaba TNI AD tahun 2020 dan saya gagal," katanya.
Tak patah arang, ia pun kembali mencoba mengikuti tes masuk TNI AD pada 2021 hingga akhirnya dinyatakan lulus menjadi taruna Akmil.
Ia mengungkapkan banyak orang yang mencibir dirinya ketika ingin mewujudkan mimpinya menjadi seorang tentara karena kondisi ekonomi keluarganya yang sangat sederhana, membuat orang meremehkannya.
Meskipun begitu, ia tidak patah semangat untuk mewujudkan cita-citanya menjadi taruna Akmil.
Jago lari sejak SD
Ia pun menceritakan bila dirinya dari sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) sudah menjadi seorang atlet lari.
Ketika itu, saat duduk di kelas 6 SD, dirinya dipilih mewakili sekolahnya untuk mengikuti lomba lari antar SD di tingkat kecamatan.
Hasilnya cukup gemilang, ia berhasil menorehkan prestasi menjadi juara 3 loba lari.
Melihat bakat David, pengurus PASI Pamekasan pun membina dan melatihnya saat dirinya duduk di bangu kelas 2 SMP.
Sejak saat itu, dirinya mulai mengikuti berbagai perlombaan atletik mulai dari tingkat kabupaten hingga provinsi.
Bahkan dirinya berhasil menjuarai lomba lari 1.500 meter dalam kejuaran Jatim Open tahun 2018.
Bermodal bakat tersebut, ia pun memanfaatkannya saat menjalani tes untuk menjadi Taruna Akmil.
"Dengan adanya bakat lari yang ada dalam diri saya, itu sangat membantu saya dalam melaksanakan tes-tes yang berkaitan dengan samapta. Saya bisa meraih lari yang mempunyai nilai spesifik yang tinggi dan kemampuan jasmani lainnya saya bisa memamksimalkan skor," katanya.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar