GridPop.ID - Kasus pembunuhan kembali menjadi pusat perhatian.
Hal ini terjadi di Tangerang.
Dilansir dari laman tribunjakarta.com, Ustaz Armand (45) tewas setelah ditembak.
Diketahui Ustaz Armand tewas ditembak orang tak dikenal usai melaksanakan Salat Magrib, pada Sabtu (18/9/2021).
Peristiwa tersebut berlangsung di rumah korban, Jalan Nean Saba RT 02 / RW 05 Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Anak Ustaz Armand, Alif (15) merasa sedih sang ayah jadi korban penembakan di dekat rumahnya sendiri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan fakta baru terkait temuan proyektil di lokasi penembakan yang menewaskan seorang ustaz di Kelurahan Kunciran, Pinang, Kota Tangerang, Banten.
Proyektil tersebut diduga digunakan pelaku untuk melukai korban hingga tewas.
Belum diketahui di bagian mana korban tertembak.
Namun, Yusri menyebut peluru itu menembus salah satu bagian tubuh korban yang tertembak.
Setelahnya, proyektil peluru yang digunakan menyasar ke rumah korban.
"Penembakan itu menembus (bagian tubuh korban), kemudian proyektilnya sempat menyasar ke pintu rumah korban," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Senin (20/9/2021).
Sementara itu, pelaku penembakan terhadap Armand, seorang paranormal yang sempat disebut sebagai ustaz, ternyata menyewa pembunuh untuk melancarkan aksinya.
Dilansir TribunWow.com, Otak pembunuhan ini adalah M, suami pasien dari Armand.
Disebut polisi, M nekat melakukan pembunuhan ini karena tak terima istrinya disetubuhi saat memasang susuk.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan M bahkan bersedia mengeluarkan uang Rp 60 juta untuk menghabisi nyawa Armand.
Uang tersebut dikeluarkan untuk menyewa eksekutor dan joki penembakan tersebut.
"Total bayarannya adalah Rp 60 juta," kata Yusri, dikutip dari TribunJakarta.com, Selasa (28/9/2021).
Yusri mengatakan, M membayar eksekutor dan joki berinisial K dan S sebesar Rp 50 juta.
Sedangkan tersangka Y selaku penghubung menerima imbalan Rp 10 juta.
"Dibayar dalam 2 tahap Rp 50 juta untuk eksekutor dan joki, Rp 10 juta untuk penghubung," ungkapnya.
"Menyerahkan pertama Rp 35 juta cash, sisanya memberikan HP."
Dipicu Motif Dendam
Di hadapan polisi, M mengaku nekat menembak korban setelah belasan tahun memendam dendam.
M mengaku sakit hati karena Armand diduga melakukan aksi tak senonoh pada istri dan kakak iparnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pelaku ditangkap di kawasan Serang, Banten, pada Kamis (23/9/2021).
Empat hari berselang, polisi menangkap dua pelaku lainnya berinisial K dan S.
"(Pelaku K dan S) kita amankan di tempat yang sama di Serang," kata Yusri.
Menurut Yusri, korban sudah menjalani profesi paranormal selama 20 tahun.
Dendam M muncul setelah istrinya mengaku sudah disetubuhi korban pada 2010 lalu.
Hal itu baru diketahui M pada 2012 atau dua tahun setelah persetubuhan terjadi.
"Sekitar 2010 lalu pada saat itu istri tersangka M berobat kepada korban masang susuk saat itu," ungkapnya.
"Tapi yang terjadi adalah korban (istri pelaku) disetubuhi."
Tindakan bejat kembali dilakukan korban terhadap kakak ipar M pada 2015.
Hal tersebut semakin membuat M terbakar emosi.
Yusri melanjutkan, ada empat orang yang terlibat dalam kasus ini.
Keempat orang ini memiliki peran masing-masing.
"Pertama yang berhasil diamankan adalah M, ini adalah inisiator kejadian, dia aktor intelektual. Hari Kamis (23/9/2021) lalu kita amankan di Serang, banten pada saat di rumah makan," ungkapnya.
Sementara itu, S berperan sebagai joki dan K sebagai eksekutor penembakan.
Hingga kini polisi masih memburu pelaku berinisial Y yang masih buron.
Y berperan sebagai penghubung antara M, K, dan S.
GridPop.ID (*)
Source | : | TribunWow,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar