GridPop.ID - Sekolah sudah sepatutnya menjadi tempat yang beradab dimana seorang anak akan menimba ilmu.
Begitu pula dengan taman kanak-kanak alias TK yang diharapkan bisa menciptakan suasana teduh dan nyaman bagi siswanya.
Akan tetapi hal ini tampaknya tak terjadi di sebuah TK yang berada di provinsi Shaanxi, China.
Diwartakan GridPop.ID pada 20 Oktober 2019 lalu, TK bernama Fengman Lanwan Kindergarten mendadak ditutup oleh polisi setempat.
Bagaimana tidak, siswa-siswi di TK tersebut dipaksa minum obat flu selama 2 tahun tanpa henti.
Padahal semua siswa itu tidak ada yang sakit.
Mereka dipaksa minum obat oleh Guru, dokter sekolah dan staf lainnya.
Parahnya, hal ini ditutup-tutupi oleh pihak sekolah supaya orang tua siswa tidak tahu.
Kasus ini kemudian diketahui ketika seorang siswa jatuh sakit lantaran dipaksa minum obat terus menerus.
Orang tua mereka sangat ingin tahu seberapa besar dosis yang diberikan kepada anak-anak dan berapa lama hal itu terjadi.
Para orang tua juga khawatir akan kemungkinan efek samping pemakaian obat itu.
Setelah penyelidikan awal, pihak berwenang memastikan bahwa TK itu memberi obat kepada anak-anak yang dapat menyebabkan efek samping negatif.
Namun untungnya efek samping itu hanya bersifat sementara.
Dan akibat tindak kejahatan itu, kini para pelaku dan pihak-pihak terkait tengah diadili oleh pihak berwajib.
Kejadian tak mengenakkan lainnya juga pernah terjadi di sebuah TK yang sama-sama berada di Shaanxi, China.
Melansir Kompas.com, sebuah TK di barat laut China diselidiki setelah diduga memaksa muridnya untuk menyelesaikan makan di toilet.
Dalam pemberitaan media lokal, disebutkan para siswa dipaksa untuk menyelesaikan makan di toilet jika dianggap terlalu lama.
Mulanya, seorang orangtua murid bermarga Li mengungkapkan dikutip SCMP Jumat (11/10/2019), putrinya itu mulai menderita sakit tenggorokan pada bulan lalu.
Pada awalnya, Li mengira anaknya hanya demam hingga ketika dokter menyatakan sakit tenggorokan itu diakibatkan dia makan terlalu cepat.
"Pada 3 Oktober, putri saya mengaku dia makan terlalu cepat. Jika tidak, dia bakal diperintahkan gurunya menghabsikannya di toilet," ungkap Li.
Dia kemudian mencoba mencari tahu kebenaran cerita itu dengan menanyakan kepada orangtua siswa lain.
Hasilnya, buah hati mereka juga pernah mengalami hal sama.
Orangtua murid lain dengan marga Zhang menuturkan, putrinya bercerita bagaimana dia pernah dipaksa makan tiga kali sehari di toilet.
"Anak saya bercerita bagaimana dia sulit mengunyah makanan karena toiletnya bau. Mereka harus menaati aturan itu sejak tahun lalu," katanya.
Setelah didesak, sekolah akhirnya mengaku menerapkan peraturan tersebut serta meminta maaf dan berjanji untuk meningkatkan kualitasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid Pop |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar