Hal ini terjadi, karena tipe antibodi yang muncul akibat vaksinasi injeksi di bahu adalah IgG (Immunoglobulin G).
Antibodi tipe IgG ini umumnya banyak bersirkulasi di pembuluh darah terutama paru. Sedangkan, antibodi yang terbentuk akibat vaksin Covid-19 itu relatif sedikit muncul di rongga napas atas.
Sebab, seharusnya kita membutuhkan antibodi tipe IgA (Immunoglobulin A) untuk membantu pertahanan di area rongga napas atas.
"Tipe IgA antibodi, yaitu tipe antibodi yang tersekresi di kelenjar rongga napas atas tidak banyak muncul akibat vaksin di bahu (jenis vaksin Covid-19 yang ada saat ini)," ujarnya.
Bagian rongga napas atas yang dimaksud adalah saluran pernapasan bagian mulut, tenggorokan, dan hidung.
"Maka wajar orang yang sudah divaksin (Covid-19) masih bisa terinfeksi di rongga napas atas (hasil tes PCR Covid-19 positif), tapi gejalanya ringan tidak sampai berat," kata Ahmad kepada Kompas.com, Senin (4/10/2021).
Seperti diketahui, Covid-19 dapat menular atau menginfeksi tubuh seseorang melalui mulut, hidung, dan juga mata.
Terutama saat droplet atau airborne yang berisi virus SARS-CoV-2 masuk melalui ketiga bagian tubuh tersebut, virus akan mulai menyebar dan menyerang berbagai organ di dalam tubuh, serta mengakibatkan terjadinya banyak keluhan.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar